SAMPIT – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur mengingatkan, agar pemerintah daerah beserta masyarakat waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada puncak musim kemarau tahun 2021 ini.
Prakiraan awal musim kemarau dimulai pada April 2021 dan akan mencapai puncaknya pada Agustus 2021. Dimana pada puncak musim kemarau, perluasan wilayah yang terancam Karhutla akan meningkat.
“Meski perkiraan musim kemarau pada tahun ini tidak sekering musim kemarau tahun 2015, namun ancaman Karhutla tentu selalu ada. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemerintah daerah untuk mewaspadai daerah rentan Karhutla salah satunya di Pulau Kalimantan termasuk Kotim,” ujarnya, Senin 26 April 2021.
Lanjut Legislator Partai Golkar ini, penting untuk memantau tinggi muka air lahan gambut. Jika tinggi muka air gambut berkurang jauh, maka harus ada upaya intervensi dengan teknologi, baik lewat pompa air agar air disalurkan maupun dengan hujan buatan.
“Karena dengan lahan gambut yang basah, maka potensi Karhutla di daerah tersebut akan berkurang. Kalau dibiarkan kering akan jadi bahan bakar kebakaran lahan,” tegasnya.
Apalagi, saat ini sudah beberapa kali di Kotim khususnya di Sampit terjadi kebakaran lahan. Meski belum dalam kategori besar, namun hal ini menandakan bahaya Karhutla sudah mulai mengancam. “Perlu kerjasama yang baik antara semua pihak agar terhindar dari bencana ini,” demikiannya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post