SAMPIT – Sepekan terakhir dua kali berturut-turut jalanan dalam Kota Sampit menelan korban akibat jalan berlubang, untuk itu DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendesak agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan perbaikan di semua jalan berlubang yang ada di Kota Sampit.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim Bima Santoso mengatakan, jangan sampai setelah menelan korban lagi baru bergerak melakukan perbaikan. Seperti yang terjadi kemarin (Kamis/25/2) di Jalan Kapten Mulyono, korban kecelakaan meninggal di tempat.
“Saya aperesiasi Dinas PUPR yang hari ini sudah ada giat penambalan jalan yang berlubang di Kapten Mulyono, harapan saya dinas terkait bisa segera menambal jalan yang berlubang lainya agar tidak menelan korban jiwa lagi,” ujarnya.
Diketahui, korban atas nama Supri terjatuh saat berkendara dengan sepeda motornya karena menabrak lobang yang ada di Jalan Kapten Mulyono. Setelah terjatuh korban langsung di tabrak oleh truk yang berada di belakangnya hingga korban meninggal.
“Diharapkan kepada seluruh warga Kotim yang sering melintas di Jalan Kapten Mulyono agar lebih hati-hati lagi dan selalu jaga jarak. Jangan saling mendahului baik itu roda dua, roda empat ataupun roda enam,” sebutnya.
Bima yang juga Sekretaris Fraksi PKB mengatakan, agar pengguna jalan lebih menjaga jarak dan mengurangi kecepan berkendara. Agar tidak menimbulkan kecelakaan seperti kemarin.
“Korban kemarin itu adalah teman saya, saya miris mendengar korban meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan, padahal siang hari kemarin korban masih ada menghubungi saya melalui whatsaap dan kebetulan kita berteman dari kecil satu kampung,” ungkapnya.
Bima mengaku kaget saat pukul 16.00 WIB dirinya dihubungi kaka korban bahwa korban meninggal dunia. Maka dirinya berpesan agar masyarakat selalu berhati-hati dalam berkendara agar selamat sampai tujuan.
“Saya juga mengimbau buat sopir damp truk CPO dan yang lainya agar mengurangi kecepatan, jangan egois mentang-mentang kejar setoran jadi tidak memperhatikan protokol keamanan di jalan dengan pengguna yang lainya,” tegasnya.
Karena kita sadar ujarnya, Jalan Kapten Mulyono adalah jalan satu-satunya yang diperbolehkan mobil angkutan CPO maupun pupuk sawit dan yang lainya. Sehingga dipastikan jalan tersebut merupakan jalur padat. Maka lanjut Bima, dinas terkait diharapkan ikut dalam menyampaikan imbauan atau sosialisasi terkait kemanan di jalan.
Menurutnya, jalan berlobang membahayan sekali seperti Jalan Kapten Mulyono dan HM Arsyad yang ada titik lubang dalam. Dengan keterbatas anggaran di tahun ini dirinya mengatakan harus bersabar dan juga pihaknya sudah ada komuniksi dengan Dinas PUPR Provinsi Kalteng terkait adanya dana Rp 10 miliar yang akan dikucurkan untuk jalan ringroad selatan.
“Semoga segera selesai jalan ringroad Selatan itu, agar kendaraan besar tidak lagi masuk di dalam kota,” tutupnya.
(dia/matakalteng.co.id)
Discussion about this post