KASONGAN – Dalam beberapa pekan ini meskipun hujan turun hampir setiap hari, namun cuaca di Kabupaten Katingan terasa panas di 13 wilayah Kecamatan. Bahkan di Desa Tumbang Bulan Kecamatan Mendawai dalam minggu lalu terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Oleh karena itu, masyarakat Katingan agar selalu waspada dan siap siaga menghadapinya,” kata ketua komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Katingan, Riming.
Dirinya mengimbau, jika melihat sekecil apapun titik api di wilayah masing-masing, agar secepatnya untuk dipadamkan atau memanggil petugas. “Sehingga, apinya tidak membesar dan tidak sampai merembet ke pemukiman penduduk setempat,” lanjutnya.
Dirinya juga meminta Regu Pemadam Kebakaran (RPK) di masing-masing desa agar mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) yang sudah dimiliki. “Sehingga, ketika terjadinya karhutla secara refleks, bisa langsung ke titik api untuk melakukan pemadaman,” imbuh legislator PDI Perjuangan ini.
Dilanjutkan, pihak perusahaan besar swasta pun diminta turut membantu dalam mengantisipasi dan memadamkan titik api. “Mari kita bersama-sama mengantisipasi terjadinya Karhutla. Sebab, jika api sudah membesar akan sulit kita padamkan. Dan, jika sudah tidak bisa dipadamkan lagi, bukan kerugian material saja yang menjadi beban kita, tapi akan berdampak yang lebih besar lagi. Diantaranya sulitnya dalam menjalankan aktivitas dan terserangnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” ucap Riming.
Pasalnya, setiap terjadinya karhutla, tentu saja menimbulkan asap yang mengakibatkan beraktivitas. “Dua dampak ini yang harus kita hindari terjadi di bumi Penyang Hinje Simpei ini,” ujar anggota DPRD dari dapil Katingan II yang meliputi wilayah kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang dan Tasik Payawan ini.
(anr/matakalteng.com)
Discussion about this post