PALANGKA RAYA – Salah satu aspek menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yaitu memiliki sikap jujur. Sikap jujur ini sendiri dapat mulai ditanamkan sejak dini pada anak-anak.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing, Ia mendorong pihak sekolah bersama orangtua dapat menanamkan sikap jujur kepada anak-anak.
“Langkah awal dalam hal ini pihak sekolah dapat mencoba mengaplikasikannya melalui kantin kejujuran. Sementara proses daring anak-anak dapat diajarkan untuk bisa jujur dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas belajar,” ujar Duwel, Senin 29 Maret 2021.
Dikatakan lagi, untuk Kantin kejujuran ini memiliki manfaat untuk membantu anak dalam hal menerapkan kejujurannya. Kantin kejujuran ini disebutkan juga memiliki unsur tolong menolong baik dari sisi penjual dan pembeli.
Sisi penjual mengharapkan apa yang dijualnya laku dan memperoleh penghasilan untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari. Sedangkan dari sisi pembeli seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa dari kantin kejujuran ini dapat melatih dirinya untuk bersikap jujur.
Namun Duwel menambahkan peran orang tua dan guru sangat penting untuk menunjukan contoh sikap jujur kepada anak-anak. Sekolah dan rumah bisa membentuk karakter anak, karakter itu bisa terbentuk dari segi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar, pergaulannya dengan teman-temannya, guru dan orang tuanya.
“Jangan meminta anak didik jujur kalau tidak memberikan contoh bagi mereka. Artinya guru dan orang tua yang terlebih dulu bersikap jujur, memberi contoh,” ujarnya. Menurut dia, lingkungan merupakan salah satu hal mendasar yang dapat mempengaruhi karakter anak.
Seperti yang telah di singgung diatas bahwa lingkungan pendidikan dapat membentuk karakter anak, hal ini dikarenakan dari sekolah anak mendapatkan banyak informasi dan pengalaman. Mengenai karakter anak yang diharapkan oleh semua orang adalah karakter yang positif.
Karakter positif adalah karakter yang baik dan terbentuk dari dalam diri seseorang sejak dini. Karakter baik tentunya sangat diharapkan oleh sekolah, negara, dan terutama kedua orang tua si anak. Karakter positif itu contohnya seperti taat dalam beragama, sopan, santun, jujur, bertanggung jawab dan lain sebagainya.
(vi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post