KUALA KURUN – Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengalami peningkatan. Untuk itu, seluruh masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada, serta mengenali gejala dari penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
“Kami minta masyarakat untuk kenali gejala DBD dan segera lakukan pertolongan pertama apabila mengalami gejala itu. Masyarakat harus waspada karena kasus DBD sedang meningkat,” kata Anggota DPRD Gumas Iceu Purnamasari, Selasa, 18 April 2023.
Politisi Partai Golkar ini mengatakan, gejala DBD yakni demam tinggi, nyeri pada sendi atau otot, muncul bintik merah pada kulit, diare, dan muntah. Jika mengalami gejala tersebut, maka masyarakat dapat melakukan pertolongan pertama.
“Pertolongan pertama yang dimaksud itu yakni banyak minum air putih, meminum obat penurun demam, dan mengompres dengan air dingin. Kalau tiga hari demam tidak turun, maka segera periksa diri ke fasilitas kesehatan,” ujar Iceu.
Dia menuturkan, masyarakat juga harus mengetahui pencegahan penularan DBD. Caranya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus, yakni menguras, menutup dan mengubur barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk, ditambah mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.
“Kepada dinkes untuk bergerak cepat menangani kasus DBD, sehingga tidak terus meningkat. Gencar sosialisasi berbagai hal terkait DBD ke masyarakat. Kami ingin dinkes turun ke lapangan untuk melihat apakah perlu dilakukan fogging di daerah yang muncul kasus DBD,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Arnold, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nia Ernawati mengakui, ada peningkatan kasus DBD mulai dari Januari hingga Maret 2023. Rinciannya, pada Januari ada 3 kasus. Lalu meningkat di Februari menjadi 4 kasus, dan Maret meningkat signifikan menjadi 12 kasus.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post