KUALA KURUN – Banjir kembali melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), yang mengakibatkan rumah warga terendam banjir akibat meningkatnya debit air sungai. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, orangtua diminta selalu waspada dan memperhatikan anak-anak mereka.
”Kami minta para orangtua agar mengawasi anak-anak mereka. Jangan membiarkan bermain dan berenang di lokasi banjir. Tentu sangat berbahaya. Dikhawatirkan tanpa disadari akan terseret arus dan tenggelam,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Iceu Purnamasari, Senin, 13 Juli 2020.
Dia mengimbau kepada warga yang tidak bisa berenang, harus selalu waspada saat berada di dekat lokasi banjir. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
”Yang tidak kalah penting, harus memerhatikan sambungan listrik di dalam atau luar rumah, untuk menghindari terjadinya korsleting listrik. Kalau perlu untuk sementara waktu, bisa mengungsi ke tempat keluarga yang tidak terdampak banjir,” ujar Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini.
Dia pun berharap kepada warga yang menjadi korban banjir, untuk selalu menjaga kesehatan dan waspada terhadap penyakit pasca banjir. Memang setelah banjir, akan muncul berbagai penyakit, seperti diare, demam berdarah dengue (DBD), dan penyakit kulit lain.
”Khusus untuk menghindari penyakit DBD, jangan sampai ada bekas genangan air, karena itu merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk DBD. Kalau diare dan penyakit kulit, warga harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersih dan sehat,” tukasnya.
Hal senada juga dikatakan Anggota DPRD Barsel lainnya, Elvi Esi. Tingginya intensitas curah hujan di wilayah hulu berakibat pada meningkatnya debit air Sungai Kahayan dan Miri. Peningkatan debit air itu berdampak pada sejumlah rumah warga yang tinggal dibantaran sungai terendam banjir.
”Apabila rumah sudah terendam, warga yang menjadi korban banjir sebaiknya mengungsi ke daerah yang bebas banjir untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Elvi Esi.
Saat ini, debit air sungai di Kecamatan Miri Manasa, Damang Batu, Kahayan Hulu Utara (Kahut), Tewah, dan Kurun semakin meningkat. Untuk itu, diminta kepada warga yang tinggal di pinggiran sungai, harus selalu siaga dan waspada. Jangan lengah.
”Ancaman bencana banjir kapan saja bisa terjadi. Bagi warga yang tinggal di daerah pinggiran sungai harus selalu waspada dan siaga,” tutur Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Selain kewaspadaan warga, lanjut Elvi, juga harus ada langkah dini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gumas untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post