BUNTOK – Pengaruh globalisasi dan meningkatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IT) saat ini berdampak besar bagi anak-anak. Sehingga perlu upaya dari semua pihak untuk mengarahkan anak didik agar bisa mendapatkan pendidikan secara benar dan positif disesuaikan dengan usia mereka.
“Pemkab Barsel melalui Dinas Pendidikan (Disdik) harus memberikan berbagai inovasi dan perhatian lebih terhadap proses tumbuh kembang anak saat ini,” ungkap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barsel, Putri Siti Rohmawati, Selasa 6 April 2021.
Menurut Putri, perlu pengawasan dari orang tua, guru agar anak-anak tidak mendapatkan pelajaran yang salah. Disdik juga harus melaksanakan berbagai macam kegiatan untuk menunjang kreatifitas anak didik.
Dijelaskan, saat ini anak-anak menyukai permainan online, atau browsing internet. Masalah ini bisa saja menjadi salah satu pendidikan yang salah sehingga berujung kearah yang negatif.
“Tidak dapat dipungkiri banyak anak-anak yang menerima hal-hal yang notabene untuk orang dewasa,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, peran orang tua sangat diperlukan bagi pendidikan anak selain di sekolah. “Sebab selain televisi, internet dan hal modern lainnya, faktor pergaulan serta lingkungan, juga harus diawasi. Karena bisa saja banyak pengaruh negatif yang dapat merusak pola pikir para generasi penerus kita kelak,” terangnya.
Sementara itu Bupati Barsel H. Eddy Raya Samsuri mengajak masyarakat, khususnya usia sekolah mengikuti wajib belajar 12 tahun. “Agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, maka oleh sebab itu kita mewajibkan mengikuti pendidikan 12 tahun atau hingga lulus SMA,” kata Eddy Raya Samsuri, Selasa 6 April 2021.
Ia mengatakan, itu sebagai langkah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Selain itu juga untuk mendapatkan bekal dan masa depan yang lebih baik. Saat ini, lanjutnya, perlu terobosan yang benar-benar peduli terhadap pendidikan. Karena masyarakat Barsel tidak cukup hanya berijazah SMP, paling tidak memiliki ijazah SMA. Sehingga, kata dia, mutu dan pemerataan pendidikan nantinya benar-benar dirasakan oleh warga.
“Untuk itu kita mewajibkan kepada siswa-siswi untuk wajib menuntaskan wajib belajar 12 tahun ini. Kita juga memprioritaskan program pendidikan, sebab kita sadar kalau masyarakat ingin maju, pendidikan masyarakat tentunya juga harus baik,” ungkapnya.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post