Oleh: H. Dr. Joni, SH., MH ***
Begitu artistik, angka 2 (dua yang bermakna berpasangan. Di dalam Islam, kita diingatkan msoal dosa pasangannya pahala, surga dan neraka, syaitan dan malaikat, dan sebagainya, sebagaimana bagian kecilnya diuraikan diatas. Itu semua adalah harmoni yang bersumber pada angka 2 (dua), yang memberikan penyadaran dan tanggungjawab dalam kehidupan.
Dalam hal tetumbuhan juga memerlukan klarifikasi, tentang harmoni yang muncul dari angka 2 (dua) dimaksud. Pada tinjauan sejarah, pada pada masa dahulu manusia tidak mengetahui bahawa tumbuh-tumbuhan juga mempunyai perbedaan jantina yang jelas antara jantan dan betina. Ilmu Botani sebagai perkembangannya memberikan pemahaman bahwa setiap tetumbuhan mempunyai jenis jantan dan betina, tidak hanya hewan yang berjenis jantan dan betina.
Malah tumbuhan yang mempunyai kedua jantina bersekali (unisexual), mempunyai kedua lemen yang jelas perbedaannya antara jantan dan betina. Ini merupakan harmonisasi biologis yang muncul dan besumber dari angka 2 (dua). Secara alamiah untuk memperoleh produktivitas maksimal harus bersumber pada paparan alamiah ini.
Berikutnya, kita bisa belajar dari tetumbuhan, yang merupakan pasangan harmoni yang bersumber dari angka 2 (dua). Ibarat aliran air, maka di hilir dari tetumbuhan itu produknya adalah buah. Buah adalah produk terakhir dari sistem pembiakan tumbuh-tumbuhan berperingkat tinggi. Peringkat sebelum menjadi buah adalah bunga. Bunga pun mempunyai organ jantan dan betina (benangsari dan ovula), yang bersimbiosis melalui penyerbukan.
Apabila bunga di bawa ke bunga, ia akan merupakan proses pembuahan yang nantinya akan menjadi buah. Karakter dari buah ini, mulai dari muda hingga akan terus berprosers menjadi tua dan ranum. Itu uncul dari harmoni opasangan yang bersumber dari angka 2 (dua). Subhanallah.
Demikian pula, dalam spesis-spesis tertentu, buah boleh terjadi dari bunga yang tak disenyawakan (buah dari jenis parthenocarpic). Ilmu biotani memberikan pemahaman, jenis buah ini, contohnya pisang, sebahagian jenis nenas, buah teen, oren, anggur, dll. Jenis-jenis ini juga mempunyai ciri-ciri jantina jelas/pasti.
Dalam hal ini, dogma keabadian pasangan yang muncul dari angka 2 (dua) bisa disimak kenyataan ini dari kepastian akan firmanNya: Dan Dia telah menurunkan dari langit air maka Kami keluarkan dengannya berpasang-pasangan dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam (warna dan rasa) (Thaahaa : 53). Subhanallah.
Juga pada firmanNya: Dan dari segala buah-buahan Dia menjadikan padanya berpasang-pasang dua..(Ar-Ra’d : 3). Demikian pula kepastian yang difirmankanNya: Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan. (Az-Zaariyaat : 49).
Beberapa ayat diatas sekadar merujuk pada kenyataan bahwasanya benda-benda selain dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan kesmuanya berpasangan Ia mungkin juga merujuk kepada fenomena seperti kuasa elektrik dimana atom yang mengandungi elektron dan proton, yang masing-masing mempunyai kutub yang bersifat negatif dan positif.
Keduanya berpasangan, muncul sebagai konsekuensi dari angka 2(dua). Inilah refleksi dari firman Allah SWT, di dalam Quran surah ke 36 yaitu surah Yaa Siin, ayat 36: “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36].
Angka (2) dengan demikian memberikan makna spriritualitas. Makna yang sangat mendalam dan menjadi muatan harmoni dalam kehidupan. Kesemuanya berlangsung alami dan beputar dalam kehidpan dan pemaknaan yang dapat dipahami oleh manusia.
Angka 2 (dua)memberikan makna bepasangan. Sebuah harmoni kehidupan yang tidak muncul begitu saja, namun atas takdir Allah SWT dapat menjadi semacam ujian dari orang orang yang berpikir untuk memilih. Pilihan itu memberikan nuansa yang artistik. Hal ini tidak saja merupakan fajktor alami, namun demikian dijelaskan leh Allah SWT dalam firmanNya yang abadi yaitu Alquran.
Dengan demikian berpasangan, yang muncul dari angka 2 (dua) adalah refleksi keseimbangan. Begitu banyak makna yang dijelaskan oleh Allah melalui Alquranul Karim. Ringkasnya dapat disimak pada fakta berikut:
Pasangan dalam hal perbuatan baik dan perbuatan buruk, disebut 167 kali; Pasangan Hidup dan mati, disebut 145 kali Pasangan dalam hal penjelasan tentang dunia dan akherat, disebut 115 kali; Pasangan dalam hal takdir hidup yaitu antara kesusahan dan kesabaran, disebut 114 kali; Pasangan antara Malaikat dan syaitan disebut 88 kali;.
Kemudian, Pasangan antara kecintaan dan keta’atan, disebut sebanyak 83 kali; Pasangan dalam hal hidayah dan rahmat, disebut sebanyak 79 kali; Pasangan dalam hal musibah dan bersyukur, disebutkan sebanyak 75 kali; Pasangan dalam hal faedah dan kerugian, disebutkan sebanyak 50 kali; Pasangan dalam hal keselamatan dan kebaikan, disebut sebanyak 50 kali; Pasangan biologis di antara laki laki dan perempuan, disebut sebanyak 24 kali; Pasangan dalam hal ucapan secara terang-terangan dan secara tersembunyi, disebut 16 kali. Dan penyebutan pasangan lainnya.
Pada kehidupan sehari hari kita, pasangan yang menimbulkan harmoni dan bersumber pada angka 2(dua juga dapat dicermati dari fakta yang merupakan jumlah antitesis. Ada kesaksian dan konfirmasi. Dari sisi binomial ada plus dan minus. Dari kutub, ada kutub utara dan kutub selatan.
Dari tampilan biometri ada aktif dan pasif. Ada plus dan minus. Berpasangan harmonis yang muncul sebagai konsekuensi dari angka 2(dua). Berikutnya ada laki-laki dan perempuan, positif dan negatif, ada laba ada rugi dalam perniagaan, dan masih sangat banyuak lagi. Pasangan harmoni ini memberikan penyadaran kepada manusia untuk berpikir dan memilih hal hal yang bersifat positif yang akan menyelamatkan hidupnya.
Jadi angka 2 (dua) adalah angka yang menyelamatkan. Pada bagian lain, makna angka 2 (dua) itu adalah kebaikan, keseimbangan, kebijaksanaan, pemerataan, dan dualitas. Di dalam dunia manajemen, 2 (dua) itu mencerminkan kekuatan yang tenang di dalam penilaian, dan kebutuhan untuk perencanaan. Angka 2 (dua) mengundang kita untuk memilih dan merefleksikan keharusan untuk berpikir dan merasa. Perasaan dan pikiran yang harus diselaraskan.
Makna spiritual nomor dua juga berkaitan dengan pertukaran dibuat dengan orang lain, kemitraan (baik dalam harmoni dan persaingan), dan komunikasi yang efektif. Dengan demikian makna dari angka 2 (dua) mendesak kita keluar dari kebingungan dan untuk itu memanggil kita untuk bersatu dengan seperti-pikiran, dan seperti-cita-cita.
Angka 2 (dua), mengkonfirmasi atau meminta kita untuk menggunakan aliran alami, untuk berbuat dan melakukan apa yang terbaik bagi jiwa kita. Pada dimensi ini, terakumulasi adanya keseimbangan sempurna dari dualitas. Berkompetisi dalam sebuah ornamen atau sebuah bangun kehidupan yang bersih dan rapi. Hal ini merujuk pada pemahaman spiritualitas lain bahwa angka 2(dua) itu merupakan representasi numerik dari Karma.
Bertentangan dengan kepercayaan populer, Karma dalam makna sebagai akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. Jadi ada perbuatan ada karma. Akibat yang dalam bahasa popular merupakan karma bisatejadi keetika di dunia dan nanti memperoleh balasan setimpal di akherat. Dengan demikian ada dua kubu, yang merupakan hukum universal yaitu sebab dan akibat.
Berikutnya, bahwa angka 2(dua) adalah penengah. Sesuai dengan sabda Rasulullah Muhammad SAW, Khairul umur ausatuha. Perkara yang baik adalah yang ditengah-tengah. Angka 2(dua) mengharmonisasikan kubu yang berseberangan. Dari angka 2(dua) ini, manakala divisualkan dengan bahasa jari membentuk abjad “V”, yang dalam bahasa inggris merupakan abjad pertama dari kata “victory”, yaitu kemenangan.
Kemenangan dalam hidup dan kehidupan. Tidak saja kemenangn dari sisi lahir, tetapi secara substantif membawa kemenangan abadi. Subhanallah. (Dr. Joni SH, adalah pengamat politik dan hukum yang berdomisili di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur)
(habis)
Discussion about this post