SAMPIT – Setelah puluhan korban berjatuhan diduga akibat keracunan kue Ramadan di Kota Sampit, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kalimantan Tengah (Kalteng) akan segera turun untuk mengecek terkait dengan dugaan warga yang mengalami keracunan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
Hal itu disampaikan oleh Kepala BBPOM Kalteng Safriansyah bahwa pihaknya sebenarnya telah mengagendakan kunjungan ke Sampit dalam rangka intensifikasi pengawasan makanan dan minuman termasuk takjil.
“Kita sudah on schedule pada 3 sampai 5 April mendatang. Sebenarnya sudah terjadwal intensifikasi pengawasan pangan termasuk takjil bersama Dinkes Kotim. Tapi akan kami percepat kesana,” kata Safriansyah, Jumat 31 Maret 2023.
Safriansyah menjelaskan, tanggal 1 April 2023 pihaknya akan mengecek kesiapan tim dan apabila memungkinkan pihaknya akan segera bertolak ke Sampit. Dia menegaskan akan ada tahap pembinaan dan pemberian sanksi apabila nantinya ada ditemukan produk takjil yang menyalahi ketentuan dan aturan.
“Besok pagi kami cek kesiapan tim dulu, semoga bisa besok ke sana,” bebernya. Sementara itu dari data Dinkes Kotim sejak 29 hingga 31 Maret 2023, ada sebanyak 33 orang yang mengalami dugaan keracunan akibat kue Ramadan yang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit.
Beberapa diantaranya menjalani rawat jalan, perawatan di puskesmas hingga di IGD. Dari data itu, ada lima diantaranya anak yang masih di bawah umur yang menjadi korban.
Bahkan satu diantaranya yang sempat dirawat di IGD RSUD dr Murjani meninggal dunia. Saat ini Dinas Kesehatan Kotim telah melakukan langkah pengambilan sampel sisa makanan dari pasien untuk diperiksa di Labkesda.
(gus/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Diduga Keracunan Massal di Sampit, BBPOM Kalteng Akan Turun Tangan" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post