SAMPIT – Sejumlah warga di Kecamatan Baamang dan Kecamatan MB Ketapang (MBK) Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diduga keracunan kue takjil Ramadan. Namun terkait hal itu pihak kepolisian belum menerima laporan.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Lajun Siado Rio Sianturi, Jumat, 31 Maret 2023. “Belum ada laporan mas,” tutur Kasat Reskrim.
Hal sejarah juga juga disampaikan Kapolsek Ketapang Kompol Riza Fazrul Wahyudi dan Kapolsek Baamang AKP Beno Hertanto saat dikonfirmasi pihaknya juga tidak menerima laporan dari warga yang diduga mengalami keracunan kue Ramadan tersebut.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan ini, menurut pengakuan salah seorang korban bernama Farida warga Kecamatan MB Ketapang, bahwa kue sisa yang ia makan yang diduga membuat keracunan telah diambil oleh pihak kepolisian untuk kepentingan sampel serta untuk diselidiki.
“Tadi sekitar jam 10 pagi ada polisi yang telah mengambil kuenya untuk sampel,” kata Farida. Lanjutnya, kue khas Ramadan yang dia makan ini merupakan pemberian tetangganya pada Selasa malam lalu, dirinya menyantap kue itu pada saat berbuka puasa.
Namun pada tengah malam gejala yang ia rasakan mulai dirasakan yang diduga setelah mengkonsumsi kue tersebut. “Tengah malam itu mulai terasa sakit perut, sakitnya lebih daripada mau melahirkan, saya puluhan kali buang air besar dan muntah, tenggorokan terasa kering dan dada panas,” jelasnya.
Setelah dirinya mencari tahu ternyata para tetangga juga mengalami hal serupa usai mengkonsumsi kue tersebut, termasuk para warga yang saat bertadarus di langgar dekat kediamannya. “Ternyata warga di sini juga mengalami hal yang sama, termasuk yang memberi kue itu. Ternyata kue itu dibeli di jalan Usman Harun. Kisaran harganya dari Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu rupiah,” bebernya.
Akibat peristiwa tersebut dirinya berharap dinas terkait dan aparat dapat mengusut dan membuka fakta sebenarnya dibalik kejadian itu. Karena ia meyakini tidak sedikit yang menjadi korban gejala diduga keracunan itu.
“Semoga bisa cepat diungkap, kita juga sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan. Tidak menutup kemungkinan kita akan melapor,” tutupnya. Dampak dari kejadian yang diduga disebabkan oleh keracunan makanan tersebut, korban sampai tidak bisa memberikan asi kepada anaknya yang masih balita.
(gus/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Ada Warga Keracunan Makanan, Polisi Belum Terima Laporan " dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post