SAMPIT – Semasa hidupnya, Subuh, bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif di Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan. Namun sayang, ia ditemukan tewas mengenaskan di Wengga Metropolitan (WMP) 7, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Dia ini adik saya. Dia lahir di Sampit, namun bekerja di Seruyan. Ia pulang kerumahnya (di Sampit) untuk memperbaiki atap yang rusak. Tapi memang biasanya dia pulang setiap Sabtu-Minggu,” ucap kakak kandung korban yang enggan namanya disebutkan, Senin, 6 Maret 2023.
Kuat dugaan, korban meninggal akibat terjatuh dari atap hingga kepalanya terbentur ke lantai. Peristiwa itu tidak diketahui oleh siapapun lantaran ia tinggal seorang diri. Dan sebelum itu, tetangganya pun melihat ia dalam keadaan sehat.
Jasad pria berusia 47 tahun ini ditemukan oleh para tetangganya yang awalnya heran lantaran pintu rumah terbuka dari hari Sabtu, 4 Maret 2023, hingga tadi subuh. Mereka pun memeriksa ke dalam, alhasil ditemukan jasad korban tergeletak di bagian dapur.
Disekitaran lantai tempat kepala korban tergeletak ditemukan bekas darah yang sudah mengering. Bukan hanya itu saja, di TKP juga ditemukan adanya atap yang berlubang hingga bagian plafon, tepat diatas jasad korban. Sehingga dugaan korban terjatuh semakin kuat.
Jasad korban yang sudah berbau dan dikerumuni belatung tersebut dievakuasi ke kamar jenazah RSUD dr Murjani untuk divisum. Diduga korban sudah meninggal pada Sabtu lalu. Aparat kepolisian masih belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Kendati demikian, Korps Bhayangkara terlihat sedang melakukan olah TKP.
(gus/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=106864 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post