SAMPIT – Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang beberapa waktu lalu diamuk massa lantaran menabrakan motornya ke pengendara lain, kini sering menjerit kesakitan pasca diamuk massa.
Amat terus menjerit karena tidak tahan merasakan sakit akibat luka dibagian kepala belakang. Diduga luka tersebut merupakan hasil dari benturan kayu ataupun benda tumpul yang terjadi beberapa waktu lalu di Jalan MT Haryono, Sampit.
“Sampai sekarang anak saya masih menjerit kesakitan, tidur juga tidak bisa, dan penglihatan juga agak terganggu akibat luka di punggung dan kepala yang didapatnya setelah diamuk massa,” ungkap Ibu Amat, Mariamin, Rabu, 8 Februari 2023.
Dijelaskannya, ia merasa keberatan pada waktu pemukulan tersebut. Dirinya tidak berani melaporkan hal tersebut ke aparat kepolisian lantaran takut tidak diurus dengan tuntas.
“Masa orang gila di pukul kaya binatang, saya rasa mereka tidak mempunyai hati nurani, sedangkan yang ditabrak anak saya juga tidak memukul tapi kenapa orang disitu yang menghakimi, apalagi disitu juga posisinya dekat dengan kantor polisi,” ungkapnya.
Dan juga diceritakannya, Amat sudah mengalami gangguan jiwa semenjak beberapa tahun terakhir yang diduga akibat faktor keturunan. Adik dari ibu kandung Amat disinyalir mengidap gangguan jiwa karena sering berbicara sendiri.
“Amat ini tamatan SMA, tapi semua ijazah nya sudah ia sobek. Dia mengalami gangguan beberapa tahun terakhir, mungkin karena faktor keturunan. Adik perempuan yang tinggal serumah dengan saya ini sering teriak dan bicara sendiri, begitu juga dengan Amat ini,” bebernya.
Semenjak kejadian pengeroyokan tersebut, Ia juga merasa kesulitan lantaran harus terus membeli obat untuk Amat. “Yang membiayainya saya sendiri. Saya dan Ayah Amat sudah lama bercerai. Semoga ada keadilan, semoga yang memukuli Amat dapat dihukum yang setimpal,” ungkapnya.
Tetangga mereka pun membenarkan si Amat merupakan ODGJ. Bahkan sebelum kejadian tersebut, rumah salah satu warga bernama Tedo sering dilempari dengan batu.
“Memang saya marah, sempat muncul rasa ingin memukul, tapi karena Amat ini ODGJ, saya urungkan niat itu. Cukup menegur dengan bahasa yang baik saja, Amat akan mengerti. Apalagi udah kayak gini walaupun kita benar tetap disalahkan di mata hukum namanya juga orang gila,” ungkapnya.
(gus/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=104624 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post