PALANGKA RAYA – Tulisan tak senonoh terkait naiknya gas elpiji merupakan aksi vandalisme atau aksi masyarakat dalam mengungkapkan aspirasi dan kekecewaan melalui coretan di tembok, bertebaran di Kota Palangka Raya, khususnya di sejumlah lokasi pada jalan protokol.
Salah satunya, seperti yang terjadi di Jalan Ir. Soekarno dan Jalan RTA Milono, tembok-tembok di SPBU dan fasilitas umum lainnya, ditulisi dengan kata-kata “Fuck Elpiji Naik IB90, Mafia LPG’ dan tulisan-tulisan lainnya.
“Kita langsung bergerak cepat melakukan tindakan penghapusan, dengan mengecat tulisan tersebut dengan cat tembok. Sejauh ini ada sekitar 3 titik yang tersebar di Kota Palangka Raya dan ada 1 spanduk yang ditemukan,” kata Kasatpol-PP Kota Palangka Raya, Yohn Benhur Pangaribuan, melalui Kepala Bidang Pembinaan Masyarakat, Merry Kristin, usai melakukan aksi penghapusan coretan vandalisme.
Namun dirinya mengakui, jika aksi vandalisme tersebut merupakan salah satu bentuk masyarakat dalam menyampaikan aspirasi maupun keluhan terkait harga gas LPG 3 kilogram yang saat ini telah mencapai harga Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu.
Namun yang sangat disayangkan, aksi tersebut justru hanya membuat wajah Kota Palangka Raya tercemar dan tidak indah. “Karena kan ini salah satu fasilitas umum dan tindakan ini tidak mencerminkan budaya bangsa kita yang tertib dan santun,” ungkapnya.
Harusnya, lanjut Merry Kristin menambahkan, warga Kota Palangka Raya yang ingin menyampaikan aspirasinya, dapat menyampaikan di tempat yang sudah disediakan.
Salah satunya melalui aplikasi Lapor yang sudah disiapkan pemerintah atau melalui media sosial resmi milik pemerintah. “Janganlah merusak tempat-tempat seperti ini. Karena kan tindakan seperti ini jelas merusak keindahan kota Palangka Raya yang kita cintai ini,” tukasnya.
(rzl/matakalteng.com)
Discussion about this post