SAMPIT – Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran Pasar Pundu, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang menghanguskan 67 bangunan beserta isinya membuat luka lama kembali terbuka. Pasalnya tragedi seperti ini sudah pernah terjadi pada 24 tahun silam.
“Ini sudah pernah terjadi di tahun 1998, sama besar seperti ini. Saya sangat sedih mengingatnya, terlebih ada kerabat yang terdampak,” kata Qori, salah seorang warga sekitar, Selasa, 4 Januari 2022.
Meski demikian, perempuan berhijab ini mengatakan tidak akan berlarut dalam kesedihan. Dirinya mengajak seluruh warga terdampak dan sekitar bangkit untuk memulainya dari awal, meski tidak dipungkiri akan terasa sulit. Dirinya juga membeberkan, ada seorang warga yang meninggal dunia saat kebakaran berlangsung. “Memang ada yang meninggal, bukan akibat terbakar tapi karena jantungan. Dia kaget melihat kejadian ini, usianya memang sudah tua,” sebut ibu beranak satu ini.
Para pemilik bangunan masih terlihat mengais reruntuhan untuk mencari sisa-sisa barang yang masih dapat digunakan. Raut sedih masih tersirat dari wajah para warga di sekitar lokasi kejadian. Diperkirakan kerugian yang diakibatkan kebakaran ini mencapai miliaran rupiah. Kendati demikian, kerugian materiil tersebut masih belum dapat dipastikan. Sebab aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang berawal dari salah satu bangunan di tengah pasar tradisional tersebut.
(Dia/matakalteng.com)
Discussion about this post