SAMPIT – Sebanyak 30 santri Pondok Pesantren Darul Amin Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengalami keracunan makanan, diduga selepas dapatkan nasi bungkus sedekah Jumat, dari seseorang setelah mereka melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Nur Alif, pada Jumat 26 November 2021.
“Para santri ditawari oleh seseorang nasi bungkus yang katanya merupakan makanan sedekah untuk Jumat. Jumlah santri yang mendapatkan nasi bungkus tersebut sekitar 100 orang,” kata pimpinan Pondok Pesantren Darul Amin, H. Akhmad Rayyan Zuhdi Abrar, Jumat 26 November 2021
Sesampainya di pondok mereka menyantap nasi bungkus tersebut, memang belum terlihat ada tanda-tanda keracunan, tapi beberapa jam setelah itu, tepatnya seusai sholat ashar, tiba-tiba banyak santri yang mengeluh kepalanya pusing dan perutnya mual.
Setelah itu sejumlah santri yang diduga keracunan makanan itu satu-persatu langsung lemah dan muntah-muntah, sehingga dilarikan ke RSUD Dr. Mudjani Sampit untuk mendapatkan perawatan.
Sesampainya di rumah sakit, para santri tersebut langsung mendapatkan perawatan yang intensif dari tenaga medis, dan langsung diberikan cairan infus.
“Yang dibawa ke rumah sakit jumlahnya ada 11 orang, mereka adalah santri yang kondisinya paling parah. Sementara sekitar 19 santri lainnya dirawat di pondok oleh dokter yang sengaja kami datangkan ke pondok. Jadi total keseluruh santri yang kondisinya parah ada sekitar 30 orang,” sebutnya.
Kebanyakan santri tersebut yang keracunan adalah santri yang memakan makanan dengan lauk tempe dan telur yang mereka dapat dari seseorang tersebut.
(brh/dev/matakalteng.com)
Discussion about this post