SAMPIT – Perjuangan tim gabungan yang terdiri dari Polair Polres Kotawaringin Timur (Kotim), TNI, BASARNAS, PMI dan warga akhirnya membuahkan hasil. Setelah dilakukan pencarian hampir memakan waktu 42 jam. Yedda S Yohanes, ditemukan susah tidak bernyawa dengan kondisi jasad yang sudah kaku dan membengkak.
Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, jasad korban yang kesehariannya bekerja sebagai petani ini ditemukan di muara Sungai Cempaga yang bertepatan dengan arah masuk ke Sungai Mentaya. Korban tenggelam dititik koordinat 2°49’791″ S / 112’58″799 E dan ditemukan pada koordinat 02°23’019′ S11°59″928E.
“Alhamdulillah, tadi malam (Jumat, 19 November 2021) sekitar pukul 23.40 wib, jasad ditemukan 2 km dari lokasi awal tenggelamnya korban. Namun kami turut berduka cita karena korban dalam keadaan sudah meninggal dunia,” ucapnya, Sabtu, 20 November 2021.
Sebelumnya, tim gabungan melakukan upaya pencarian menggunakan strategi bermacam hal, mulai dari menyisir sungai, memindahkan tongkang (tempat terakhir korban terlihat) hingga memanggil penyelam tradisional. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga yang terus membantu tanpa henti menyisir sungai. Jasad lelaki berusia 67 tahun ini mengambang kepermukaan dengan posisi tertelungkup. Kini jasadnya dibawa pulang ke rumah duka di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, untuk segera dikebumikan.
“Rancananya jasad korban akan dimakamkan oleh pihak keluarga di Komplek Pemakaman Jemaat GKE Desa Luwuk Bunter. Mari kita doakan sama-sama, semoga mendiang diampuni segala dosanya dan diterima amal perbuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Sekali lagi kami turut bersedih dalam peristiwa nahas ini,” tutup Polisi berpangkat dua melati emas ini.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post