SAMPIT – Aksi balapan liar (Bali) belakangan semakin marak di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Aksi nekat para pelaku Bali yang didominasi para remaja ini mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Sejumlah remaja melakukan balap liar di sekitaran Jalan HM Arsyad di Jalan Jeruk 1. Tanpa rasa takut celaka, para remaja tersebut memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi tanpa melihat pengendara lain saat ingin menikung di area pembatas jalan.
Pengendara lain yang melintas di lokasi itu terpaksa harus ekstra hati-hati, karena takut ditabrak para pelaku balap liar yang menggila saat mengendarai sepeda motornya di jalan tersebut.
”Masih remaja, tapi sudah nekat balapan di jalan umum. Kalau seperti ini terus tak menutup kemungkinan bisa menyebabkan kecelakaan, apalagi banyak warga lain, khusus pengendara mobil pun bisa kaget pas berpapasan bersama mereka yang saat itu asik balapan, tetapi juga membahayakan nyawa orang lain,” kata Fahry Hendaran, warga di Jalan HM Arsyad, Senin 22 Februari 2021.
Selain di Jalan HM Arsyad, merek beraksi di Taman Kota Sampit, bahkan mereka sempat kejar-kejaran dengan Aparat kepolisan yang pada saat itu melakukan patroli untuk membubarkan para pemuda yang ikut balapan liar.
Warga lainnya, Pras (25) yang melintas di kawasan itu mengaku resah dengan aksi para pebalap di jalan umum tersebut. Dia takut ditabrak saat melintas.ia berharap aparat kepolisian turun tangan memberantas aksi ugal-ugalan para pelaku Bali.
Sementara itu Kasatlantas Polres Kotim, AKP Salahiddin mengaku pihaknya sudah melakukan upaya penertiban terhadap pelaku Bali di Jalan HM Arsyad dan Taman Kota Sampit. Bahkan ada beberapa motor yang sudah diamankan.
“Kita akan menindak tegas para pemain balapan liar, karena sangat membahayakan dan juga bisa menimbulkan kecelakaan karena ngebut-ngebutan di jalan raya pada malam Minggu,” kata AKP Salahiddin, Senin 22 Februari 2021.
Selain mengamankan kendaraan yang ikut balapan liar, aparat juga mengamankan motor yang menggunakan klapot bising.
“Kita juga mengamakan kendaraan Yamaha Supermoto yang tidak memiliki rem Belakang, tak membawa surat-surat dan menggunakan kenalpot blong,” ungkapnya.
Salahiddin mengimbau kepada orangtua untuk menjaga anaknya agar tidak melakukan aksi balapan liar, karena kegiatan itu sudah jelas melanggar hukum dan membahayakan nyawa pelaku maupun pengguna jalan lain.
(adi/matakalteng.co.id)
Discussion about this post