SAMPIT – Kebakaran kembali terjadi di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Kabupat n Kotawaringin Timur (Kotim). Ditengah warga yang tertidur lelap, api menjalar pada pukul 01.30 WIB. Sekitar 26 rumah ludes terbakar beserta isinya.
Kebakaran hebat tersebut terjadi di RT 03, RW 02, Kecamatan Baamang. Ketua RT setempat Baban mengatakan, sementara ini puluhan korban kebakaran terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat lantaran bangunan yang dihuni saat ini ludes, hanya menyisakan puing-puing.
“Bangunan yang terbakar sebagian ditinggali, sebagian hanya tempat berjualan. Saat ini warga dilarang memasuki area kebakaran karena tengah dalam pemeriksaan pihak kepolisian,” ujarnya, Senin 19 Oktober 2020.
Lanjutnya, musibah tersebut diduga karena korsleting listrik. Diduga besar karena ada api kecil seperti dari obat nyamuk atau putung rokok.
“Semua barang-barang bahkan sepeda motor ikut hangus terbakar. Untuk data jumlah korban yang terdampak masih kita kumpulkan, kalau sudah beres semua nanti semua warga yang menjadi korban kebakaran ini akan kita kumpulkan untuk melakukan musyawarah,” sebutnya.
Diungkapkan Baban, tadi malam yang bertugas menjaga lingkungan tersebut yaitu Kusnadi. Dimana kebakaran baru diketahui setelah ada seorang anak yang berteriak dari dalam rumah, kemudian Kusnadi langsung membunyikan lonceng tanda bahaya agar semua warga bangun.
“Dini hari itu semua warga membantu memadamkan, bahkan ada tugboat yang membantu dari sungai memadamkan sebelum akhirnya petugas pemadam kebakaran datang,” ujarnya.
Baban memperkirakan kerugian materil yang dialami sebesar Rp 1,6 miliar. Namun hal ini belum final, lantaran masih ada warga yang belum melaporkan kerugiannya.
Sementara itu Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin mengatakan, yang terbakar yaitu 17 kios dan 9 rumah serta 1 kontrakan.
“Ini menjadi perhatian kita untuk mengatasi sejumlah tempat yang rawan terjadi kebakaran, bagaimana agar bisa di antisipasi sedini mungkin,” ujarnya.
Untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan puslabfor Surabaya untuk mendatangkan tim kesini. Yang kemungkinan dalam waktu dua hari akan sampai.
“Hal ini untuk keperluan mengadakan olah TKP. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya ada kerugian harta benda. Untuk kerugian sendiri masih dalam proses penghitungan, dan kita akan membangun posko terdiri dari kecamatan dan polsek untuk melakukan pendataan lebih rinci lagi terhadap kerugian-kerugian yang ada dalam kejadian ini,” ungkapnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post