SAMPIT – Aksi kejahatan pencurian marak terjadi Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Atas hal ini membuat masyarakat setempat resah. Bahkan salah satu kasus pencurian, diduga pelaku mengaku sebagai petugas kepolisian yang tengah mencari orang.
Untuk itu Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Baamang AKP Ratno menegaskan, agar masyarakat waspada dan jangan mudah percaya ketika ada orang mengaku polisi tanpa seragam dinas.
“Apalagi banyak laporan kejadian saat subuh hari, tidak ada personel kita yang bertugas namun tidak menggunakan seragam dinas. Kalaupun ada itu tugas khusus, dan tidak ada yang mondar mandir di depan rumah orang,” tegas AKP Ratno, Jumat 21 Mei 2021.
Lanjutnya, orang yang mondar mandir di depan rumah warga terlebih lagi pada saat malam ataupun subuh hari harus diwaspadai. Kalaupun ada yang mengaku sebagai petugas kepolisian, bisa ditanyakan surat tugasnya. Kalau tidak bisa menunjukkan, artinya itu polisi gadungan atau orang yang mengaku-ngaku saja.
“Saya juga mengimbau agar masyarakat jangan lengah saat meninggalkan rumah. Sedekat apapun jaraknya ketika keluar rumah, pastikan rumah sudah terkunci rapat. Agar tidak ada kesempatan untuk para pelaku melancarkan aksinya,” kata AKP Ratno.
Sebelumnya, terjadi aksi pencurian yang terjadi pada Selasa 18 Mei 2021 lalu di Jalan Muhran Ali sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Dimana menurut pengakuan anak pemilik rumah yakni Mustika, sebelum terjadi pencurian itu ada dua orang yang mondar mandir di sekitar rumahnya.
“Waktu itu ayah saya mau berangkat ke masjid dan melihat dua orang mondar mandir di sekitar rumah, ayah saya sempat menanyakan ada urusan apa, kedua orang itu mengaku adalah polisi yang sedang bertugas mencari orang. Tapi mereka berpakaian biasa saja, yang satu rambut gondrong kurus dan satu lagi bertubuh gempal,” ungkapnya belum lama ini.
Beberapa saat setelah itulah aksi pencurian terjadi, ketika pemilik rumah melaksanakan shalat Subuh di mushola sekitar.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post