PANGKALAN BUN – Nasib 10 penambang emas yang tertimbun tanah longsor dikedalaman 65 meter di Sungai Seribu, RT 06, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum diketahui nasibnya, para penambang yang mengalami nasib nahas tersebut berasal dari Jawa Barat.
Camat Arut Utara Nursyah Ikhsan menyampaikan, mengetahui kabar terjadinya kecelakaan kerja diwilayahnya, ia langsung menyambangi tempat kejadian.
Dilokasi di dapat keterangan bahwa para penambang yang mengalami kejadian tersebut terdiri dari satu rombongan yang merupakan penambang asal Jawa Barat yang sedang melakukan penggalian yang sudah mencapai 65 meter.
Ia menceritakan kronologis kejadian tersebut bermula ketika sekitar pukul 08.00 pagi, seperti biasa rombongan yang sudah terbiasa melakukan aktifitas penggalian tersebut memulai aktifitasnya.
Sebanyak 12 orang tersebut dalam melakukan penggalian tidak dilakukan sekaligus, tetapi rombongan di bagi menjadi dua rombongan.
“Sekitar pukul 10.00 WIB siang setelah yang 10 orang sudah masuk sebelumnya, 2 orang bergegas turun, namun naas mereka mengetahui tanah lubang longsor maka keduanya bergegas naik ke atas menyelamatkan diri,” terangnya, Kamis 19 November 2020, malam.
Hingga keterangan ini dirilis oleh Camat Arut Utara, sesama teman penambang lainnya turut membantu evakuasi dengan cara menguras lubang tambang dengan menggunakan mesin penyedot air sebanyak 4 unit.
“Saat ini kesepuluh korban belum diketahui nasibnya. Camat juga sudah menghubungi Kepada BPBD Kobar dan malam ini diperkirakan bantuan akan datang pada pukul 10.00 WIB hingga 23.00 WIB malam guna evakuasi korban,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Dapatkan konten "10 Penambang yang Tertimbun di Pangkut Berasal dari Jawa Barat" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post