SAMPIT – Sebulan terakhir harga cabai melambung tinggi hingga mencapai Rp 150 ribu per kilogram (kg). Kenaikan ini membuat kantong masyarakat semakin menipis ditengah ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19.
Namun demikian, saat ini harga cabai sudah mulai turun secara perlahan. Bahkan bisa dikatakan harga cabai tidak lagi pedas seperti beberapa bulan terakhir.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Al Kamal Sampit, Yana mengatakan, harga cabai sudah mulai turun sejak sepekan lalu yakni Rp 70 ribu per kg.
“Memang masih tergolong mahal, namun tidak semahal bulan lalu. Inipun kita sudah bersyukur, karena pasokan cabai sudah mulai membaik,” ujarnya, Minggu 25 April 2021.
Sementara itu penjual cabai di warung kecil pinggir jalan Kota Sampit, Ani mengatakan, dirinya masih menjual cabai seharga Rp 100 ribu per kg.
“Kalau beli per ons saya jual Rp 12 ribu, tapi kalau beli satu kilo lebih murah jadi Rp 100 ribu saja. Saya menjual seharga itu karena memang dari pengambilan di pasokannya sudah mahal, supaya untung jadi harus dijual seharga demikian,” bebernya.
Menurutnya, naik turunnya harga cabai tergantung keadaan cuaca alam. Dimana kalau sering hujan biasanya harga cabai akan berangsur naik.
Sementara itu, untuk kebutuhan pokok seperti beras, bawang merah, bawang putih, telur dan sayur mayur, rempah-rempah serta lainnya meski di tengah bulan Ramadan masih tergolong harga normal.
“Belum ada tanda-tanda kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya,” demikian Ani.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post