KUALA PEMBUANG – Bupati Seruyan Yulhaidir menyebutkan jika keberadaan tenaga kontrak (tekon) atau tenaga honorer yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Seruyan.
Ia menjelaskan, hal ini dikarenakan gajih para tekon ini tidak sampai memenuhi Upah Minimum Kabupaten (UMK). “Gajih para tekon atau tenaga honorer di Seruyan ini tidak sampai UMK, paling rentangnya antara Rp1 sampai dengan Rp2 jutaan saja. Artinya tidak terlalu membebani APBD kita,” katanya, Kamis 25 Agustus 2022.
Hal ini jugalah yang menjadi salah satu alasannya untuk mempertahankan tekon di wilayah setempat. Selain karena memang keberadaan mereka masih sangat dibutuhkan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat, belanja anggaran gajih mereka juga tidak membebani APBD.
Hal ini juga berkaitan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. “Karena itu sangat menyerap tenaga kerja. Kalau kita berhentikan, maka pengangguran akan muncul,” ujarnya.
Selain itu, belanja pegawai dalam APBD Seruyan juga dinilai masih dalam angka batas kewajaran. “Belanja pegawai kita masih dalam batas wajar. Seruyan ini wilayahnya sangat luas, dan dengan segala pertimbangan itu tadilah saya berkomitmen agar keberadaan tekon di Seruyan ini tetap dipertahakan,” pungkasnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post