KUALA PEMBUANG – Sejumlah masyarakat Desa Sukamandang, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, meminta pihak Pemerintah Desa (Pemdes) dan BPD Suka Mandang untuk bersikap transparan terhadap pendataan penerima Bantuan Sosial (Bansos), jumlah dana Bansos, dan mekanisme penyaluran Bansos.
Sikap tidak transparansi Pemdes Sukamandang tersebut berdasar pada data yang dihimpun menunjukkan bahwa data penerima Bansos sangat rahasia, baik adanya data-data oknum Pemdes dan Badan Pengawas Desa (BPD) maupun penerima Bansos Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
Salah satu masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan bahwasanya sampai sekarang belum ada transparansi kepada warga, misalnya ketika dirinya menanyakan kepada pihak BPD Desa Sukamandang terkait berapa jumlah dana BLT DD dan siapa saja yang menerima, pihak BPD enggan memberikan keterangan dengan dalih tidak tahu menahu.
“Kita sudah menanyakan hal tersebut. Namun, pihak BPD enggan menjelaskan dengan dalih tidak tahu menahu. Dan kita juga menemukan data di lapangan bahwa BLT DD juga masih usia yang sangat produktif, serta tergolong mampu,” tandasnya, Jumat 5 Juni 2020.
Hal yang sama juga diutarakan salah satu tokoh masyarakat setempat Thomas Edison, dimana dirinya meminta kepada Pemdes dan BPD untuk segera melakukan pendataan ulang berdasarkan instruksi Bupati Seruyan, Yulhaidir. Tentunya kata Thomas mestinya perangkat desa mengutamakan warga kurang mampu yang sesuai dengan tiga krateria yang telah ditetapkan Kemenkeu dan Kemendes.
Pada kesempatan lain, AI menambahkan bahwa dirinya telah melakukan analisis data yang ada di Suka Mandang 116 dan Jadwal Pembayaran BST 2020 Kantor Pos Pembuang Hulu (74271). Alhasil, dirinya menemukan adanya tindak manipulasi data sejumlah di Sukamandang 116 yang berjumlah 115 orang, sementara pada data Pos Pembuang Hulu 200 orang. Artinya, menurutnya, 85 orang tidak masuk ke dalam pendataan.
“Saya melakukan analisa itu karena saya mencurigai adanya tindakan manipulatif. Alhasil saya menemukan 85 orang yang tidak didata untuk memenuhi 200 penerima BST. Hal ini tentu saja tidak bisa dibiarkan, maka dari itu saya sudah mencoba menyampaikan kepada Bupati Seruyan, Yulhaidir. Namun, sampai sekarang belum digubris,” tandasnya.
Sampai berita ini diterbitkan matakalteng terus menggali data dan pihak desa setempat tidak dapat dikonfirmasi atau tidak bisa dihubungi.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post