KUALA PEMBUANG – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sembuluh I, Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan menduga adanya tindak manipulasi terkait data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga terdampak coronavirus disease (Covid-19), pasalnya terjadi perubahan data sebelumnya yang sudah disahkan.
Anggota BPD yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa, data penerima BLT sebelumnya yang sudah disahkan sejumlah 140 Kepala Keluarga (KK). Namun, dalam proses perubahan data tersebut disinyalir terjadi penghapusan data, karena banyak keluhan warga yang tidak sesuai.
“Kita sudah melakukan pengesahan data. Namun, mereka mengusulkan perubahan data. Tentu kami tidak sepakat atas itu. Mereka tetap melakukannya. Dan ironisnya, data tersebut hanya disahkan oleh tiga orang anggota BPD,” tandasnya, Senin 25 Mei 2020.
Selanjutnya ia menegaskan bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) Sembuluh I harus transparan kepada BPD maupun warga. Apabila tidak, maka jelas hal tersebut akan menyulitkan warga dalam bertahan hidup ditengah situasi seperti sekarang. Selain itu, tentu pihak yang tidak semestinya menerima, akan diuntungkan. Sementara yang berhak, akan bertambah sulit.
“Kita menerima banyak aduan. Hanya saja, gerak kita dibatasi. Bahkan, diskak dalam arti tidak bebas bergerak. Fungsi kami jelas sebagai pengawas yang dipilih dan dipercaya warga. Harusnya transparan sesuai instruksi Pemerintah Kabupaten (Pemkab),” katanya.
Pada kesempatan lain warga kurang mampu RT 02, Sembuluh I, Tono (46) menjelaskan bahwa dirinya hanya menerima bantuan berupa beras lima kilogram. Padahal, jika disandingkan dengan kriteria penerima BLT, dirinya memenuhi syarat.
“Hanya beras lima kilogram yang kami dapat. Sejujurnya, kami memiliki beras untuk bertahan hidup. Namun, BLT saya rasa akan membantu kami, terutama untuk keperluan dapur,” ujarnya ketika diwawancarai.
Ia berharap agar Pemdes dan BPD bekerjasama untuk mengecek kembali data-data penerima BLT tersebut, agar tepat sasaran dan jelas sesuai kondisi sosial dan ekonomi penerima.
(zen/matakalteng.com)
Discussion about this post