Palangka Raya ingin Pertahankan Juara Umum FBIM 2023

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya, Hj Iin Indrayati Idris mengungkapkan, Pemerintah Kota Palangka Raya memasang target juara umum pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2023, yang digelar pada 21-27 Mei 2023.

“Tahun lalu kontingen Palangka Raya mendapat predikat juara umum. Tahun ini target kami adalah mempertahankan kembali. Mempertahankan adalah hal yang paling sulit. Tentu perlu doa dan dukungan warga Kota Palangka Raya,” ungkap Iin, Jumat 26 Mei 2023.

Iin mengatakan sepanjang pelaksanaan FBIM, Kota Palangka Raya sudah beberapa kali menjadi juara umum.

“Saya, tidak tahu persis sudah berapa kali Palangka Raya juara umum sepanjang pelaksanaan FBIM. Namun yang terakhir adalah di tahun 2022 lalu. Maka, itu kami menargetkan Palangka Raya bisa mempertahankan juara umum di FBIM 2023 ini,” harapnya.

Sementara lanjut Iin, bicara tentang persiapan kontingen FBIM 2023 Palangka Raya, maka sejauh ini kesiapan itu sudah jauh-jauh hari dipersiapkan, sehingga pada setiap mata lomba yang diikuti optimis kontingen Palangka Raya akan meraih hasil maksimal.

“Jauh sebelumnya Pemko Palangka Raya melalui Disparbudpora telah melakukan penjaringan terhadap kontingen yang akan mengikuti FBIM 2022. Salah satunya melalui hasil even Festival Palangka,” bebernya.

Adapun pada FBIM 2023 ini sebut Iin, kontingen Kota Pangka Raya berjumlah 162 peserta. Terdiri dari panitia berjumlah 30 orang, official berjumlah 12 orang dan peserta lomba sebanyak 120 orang, dengan mengikuti sebanyak 18 cabang mata lomba dari 20 lomba yang disediakan pada penyelenggara FBIM.

“Semua cabang lomba yang diikuti menjadi andalan bisa meraih hasil maksimal, sehingga Kota Palangka Raya bisa mempertahankan kembali juara umum,” tambahnya.

Disingggung apakah setelah gelaran FBIM selesai, ada pembinaan khusus bagi para duta seni budaya dan kearifan lokal Kota Palangka Raya, menurut Iin pihaknya sejauh ini terus melakukan pembinaan. Seperti terhadap keberadaan pelaku atau seniman, sanggar-sanggar maupun komunitas seni budaya yang ada.

(vi/matakalteng.com)