PALANGKA RAYA – Untuk mewujudkan Kota Cantik bebas dari stunting, Pemerintah Kota Palangka Raya terus memperkuat peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Oleh sebab itu, petugas kesehatan di Posyandu diharapkan lebih aktif dalam mensosialisasikan upaya pencegahan stunting kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Avina Fairid Naparin yang menyebutkan bahwa posyandu merupakan pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Termasuk juga dalam mencegah stunting.
“Posyandu telah menjadi kegiatan yang sangat penting terutama untuk memotret kondisi kesehatan di masyarakat, sejauh mana derajat kesehatan masyarakat sudah tercapai dan apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat,” kata Avina, Rabu 29 Juni 2022.
Untuk wilayah Kota Palangka Raya, pada tahun 2021 angka stunting berdasarkan SSGI adalah 25,2 persen. Meskipun sudah di bawah angka stunting Provinsi Kalimantan Tengah, namun upaya pencegahan dan penurunan angka stunting tetap harus menjadi perhatian bersama.
Dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting, peran para kader posyandu sangat strategis karena para kader posyandu langsung dapat melihat kondisi balita setiap bulannya.
“Deteksi dini stunting melalui pemantauan pengukuran tinggi dan berat badan, serta tumbuh kembang balita setiap bulannya dapat mengetahui lebih awal potensi balita stunting sehingga penanganannya dapat dilakukan lebih dini,” terangnya.
Diharapkan dengan kegiatan ini, kader posyandu dapat menyegarkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam melaksanakan kegiatan posyandu, terutama deteksi dini stunting.
“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kader posyandu dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya Ibu dan balita,” tutupnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post