PALANGKA RAYA – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani menyebutkan berdasarkan data BPBD sejak awal tahun 2021 telah terjadi sebanyak lima peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan satu hotspot.
“Tercatat ada lima kejadian karhutla, namun skalanya masih kecil dan dapat tertangani dengan baik oleh petugas gabungan di lapangan,” ujarnya, Senin 29 Maret 2021.
Disebutkan Emi terjadinya karhutla di Kota Cantik salah satunya disebabkan masih banyaknnya lahan kosong yang belum di garap. Lahan kosong ini sebagian besar terdiri dari lahan semak belukar dan hutan.
Sebelumnya Dandim 1016 Palangka Raya, Letkol Inf I Gede Putra Yasa, menuturkan penanganan karhutla dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan pertama yaitu tahapan pra bencana meliputi pencegahan dan kesiapsiagaan. Kemudian tahapan penanganan bencana dan dilanjutkan tahapan pasca bencana.
“Upaya pencegahan diprioritaskan dengan infrastruktur pemantauan serta pengawasan dapat diakses sampai tingkat bawah,” jelasnya.
“Setidaknya upaya ini dapat menjadi solusi yang permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan di tahun-tahun mendatang,” tambah I Gede.
Ia meminta, jajaran personil TNI dan Polri semakin berperan aktif membantu pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Upaya itu melalui edukasi yang terus menerus kepada masyarakat, perusahaan, korporasi, terutama di daerah dengan kecenderungan peningkatan hotspot.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post