NANGA BULIK – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29, Pemkab Lamandau melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) bersama TP PKK Kabupaten Lamandau serta didampingi perwakilan BKKBN Kalteng melaksanakan kegiatan Gerakan Berkunjung ke Keluarga (Gerebek) Stunting dan Bumil (Ibu Hamil) di kelurahan Nanga Bulik, Rabu 29 Juni 2022.
Diketahui, selain untuk memastikan kondisi masyarakat terkait kesehatan keluarga khususnya yang memiliki risiko stunting, Gerebek Stunting dan Bumil yang akan dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau itu juga dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Hari ini, TP PKK Lamandau bersama DP3A2KB dan perwakilan BKKBN melaksanakan Gerebek Stunting dan Bumil sebagai salah satu perhatian kita kepada masyarakat dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Lamandau,” ungkap Ketua TP PKK Lamandau, Rusdiyanti Hendra Lesmana usai menyerahkan PMT kepada keluarga ibu hamil di RT 13 Nanga Bulik.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas P3AP2KB Lamandau, Friaraiyatini mengatakan, angka stunting di Lamandau cukup tinggi sehingga menjadi perhatian khusus pemerintah daerah. “Berdasarkan hasil dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Kabupaten Lamandau di angka 23 persen lebih. Diharapkan di tahun 2024 mendatang, seperti target kita untuk Lamandau angka tersebut bisa turun hingga 12 persen,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam upaya menurunkan angka stunting di Lamandau. “Membutuhkan sinergitas pemerintah daerah dengan stakeholder terkait dalam rangka mewujudkan dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Lamandau, salah satunya dengan kegiatan gerebek semacam ini,” sebutnya.
Sementara itu, perwakilan BKKBN Kalteng, D Juwiyanto, mengatakan, kegiatan Gerebek Stunting tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan dan penurunan angka stunting.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Pemkab Lamandau dan TP PKK yang telah mendukung kegiatan ini, sehingga diharapkan masyarakat akan semakin memahami pentingnya pencegahan terhadap bahaya stunting dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,” ungkapnya.
Dirinya menyebut, risiko stunting itu muncul pada 5 sasaran utama diantaranya remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui serta Balita usia 0 sampai 59 bulan. “BKKBN saat ini menekankan agar masyarakat memahami pentingnya kesehatan bagi keluarga, dengan menyiapkan anak dan keluarga yang sehat maka sumberdaya manusia Indonesia akan semakin kuat dan berkualitas,” pungkasnya.
(Btg/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=81880 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post