NANGA BULIK – Dalam upaya memperkuat sinergitas antar instansi dan masyarakat terkait penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Lamandau, Kodim 1017 Lamandau mengadakan kegiatan pembinaan masyarakat tanggap bencana serta simulasi kebakaran yang diselenggarakan di Mako Kodim setempat, Rabu 15 September 2021.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh unsur yang terlibat dalam setiap kegiatan ketanggapdaruratan bencana di Kabupaten Lamandau, diantaranya BPBD, TNI-Polri, Satpoldam, Tagana, serta Linmas.
Dandim 1017/Lmd, melalui Pasi Teritorial, Kapten Sumarna mengatakan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kesolidan setiap petugas dari dinas/instansi masing-masing dalam setiap kegiatan penanganan bencana.
“Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan soliditas, bahwa tugas dan tanggungjawab yang besar dalam penanganan bencana itu terdiri dari tim BPBD, TNI-Polri, Manggala Agni, Satpol dan Linmas serta masyarakat relawan peduli bencana. Oleh karena itu kita berharap kegiatan semacam ini dapat memberikan motivasi bagi petugas untuk bersama-sama melakukan aksi penanganan apabila terjadi bencana,” ungkapnya kepada wartawan usai kegiatan.
Menurutnya, dalam mengatasi situasi bencana yang membutuhkan penanganan, soliditas dan keterpaduan antar instansi sangat penting sehingga tidak menimbulkan akibat yang membahayakan bagi keselamatan masyarakat.
“Kita berharap, melalui kegiatan ini dapat terbentuk kerjasama tim yang kuat, solid dan tidak bekerja sendiri-sendiri sehingga bisa mengakomodir dan mengatasi setiap kesulitan yang terjadi di masyarakat saat terjadi suatu bencana,” harap Sumarna.
Ditempat yang sama, salah satu pemateri kegiatan, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lamandau, menyampaikan bahwa wilayah Kabupaten Lamandau memiliki potensi terjadinya beberapa bencana alam yang harus menjadi perhatian dan kewaspadaan semua pihak.
“Melihat banyaknya sungai, lahan dan hutan di Kabupaten Lamandau, maka bencana banjir dan kebakaran menjadi ancaman yang dominan, Selain itu juga ada potensi bencana cuaca ekstrim, kebakaran, tanah longsor, kekeringan dan wabah penyakit,” ungkap Dero dalam paparannya.
Untuk itu, lanjut dia, diperlukan kesiapsiagaan dari semua pihak, baik pemerintah melalui dinas terkait, TNI-Polri serta unsur masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bencana. “Dua tahun terakhir ini banjir menjadi ancaman yang sering terjadi di wilayah kita untuk itu kegiatan ini menjadi salah satu kebutuhan untuk meningkatkan kesiapan penanggulangan bencana yang kapan saja bisa terjadi,” ujarnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post