NANGA BULIK – Siswa SLTP/sederajat kelas IX di Kabupaten Lamandau, menjalani Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan menerapkan protokol kesehatan di sekolah masing-masing.
Dari 42 sekolah penyelenggara ujian di Kabupaten Lamandau, diantaranya telah menggunakan android dalam pelaksanaan USBN tahun ini, salah satunya SMPN 1 Sematu Jaya.
“Hari ini tingkat siswa kelas IX SMP sederajat di Kabupaten Lamandau melaksanakan USBN secara serentak. Ada 4 sekokah sudah berbasis android dalam pelaksanaan USBN, yakni 3 sekolah di Sematu Jaya dan 1 sekolah di Belantikan Raya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lamandau, H Abdul Kohar, saat memantau USBN di SMPN 1 Sematu Jaya, Senin 5 April 2021.
Sementara itu, lanjut Abdul Kohar, untuk sekolah yang lainnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni ujian manual berbasis pensil kertas. “USBN tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga dalam pelaksanaannya juga tetap menerapkan protokol kesehatan ketat,” imbuhnya.
Dirinya berharap, semua siswa peserta USBN dapat menjalani ujian dan mendapatkan nilai yang baik, sehingga bisa lukus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kalaupun ada siswa yang tidak hadir dalam USBN, harus disiasati untuk bisa ikut dalam ujian susulan. Intinya harus ada koordinasi intensif antara sekolah dan orang tua siswa,” kata Abdul Kohar.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Sematu Jaya, Karnegi, saat dibincangi wartawan mengatakan bahwa pada tahun ini ada 73 orang siswanya yang menjadi peserta USBN. Namun satu orang diantaranya tidak hadir.
“Belum kita ketahui alasannya, kita masih terus coba hubungi agar siswa tersebut bisa ikut ujian,” ujarnya. Terkait penggunaan Android dalam USBN, Karnegi menjelaskan bahwa hal tersebut bukan hal baru di sekolahnya, dimana tahun 2019 juga sudah menggunakannya. Bahkan, proses penilaian juga sudah menggunakan media android.
“Siswa kami sudah siap semua, mekanismenya siswa sudah memahami semua yaitu dengan membuka link yang dikirimkan,” jelasnya. Sementara, untuk mengantisipasi kendala, misalnya siswa tidak memiliki android, pihak sekolah telah menyiapkan komputer dan juga tablet untuk digunakan. “Intinya tidak ada masalah, sepanjang siswa mau datang dan mengikuti ujian,” pungkasnya.
(btg/matakalteng.co.id)
Discussion about this post