NANGA BULIK – Tak dapat dipungkiri, sektor pariwisata menjadi salah satu yang sangat terdampak akibat pandemi corona. Hampir semua industri wisata terpuruk dan mati suri. Begitu juga di Bumi Bahaum Bakuba, salah satu event pariwisata yang telah menjadi kebanggaan masyarakat Lamandau yakni Festival Babukung secara resmi tidak digelar di tahun 2020 ini.
Diketahui, Festival Babukung telah menjadi agenda rutin tahunan Pemkab Lamandau dalam 5 tahun terakhir, dan telah menorehkan berbagai pencapaian penting diataranya tercatat pada Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penampilan tari topeng terbanyak dengan 1000 penari pada tahun 2015 serta berhasil masuk dalam 100 Calender Of Event Wonderful 2019 Kementerian Pariwisata RI tahun 2019 dan 2020.
“Setelah melewati tahapan seleksi oleh tim kurasi calender of event Kementerian Pariwisata RI pada Oktober 2019 lalu, Festival Babukung kembali terpilih sebagai salah satu dari 100 event Nasional tahun 2020,” ungkap Kasi Tata kelola Destinasi Dinas Pariwisata Lamandau, Edmond Lamey saat dikonfirmasi, Minggu 17 Mei 2020.
Namun, lanjut Dia, event pertunjukan tari-tarian topeng yang menampilkan keunikan dan kekayaan budaya khas Kabupaten Lamandau itu harus ditiadakan sementara akibat wabah corona yang melanda dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lamandau Meigo juga membenarkan adanya pembatalan event-event pariwisata pada tahun 2020. “Semua event terkait mengumpulkan orang banyak tidak bisa dilaksanakan. Dibidang pariwisata, mau tidak mau kita harus meniadakan kegiatan-kegiatan unggulan seperti halnya Festival Babukung,” ujarnya.
Dinas Pariwisata Lamandau lanjut Meigo, pastinya mengikuti arahan pemerintah pusat dan provinsi sesuai protokol kesehatan dalam penanganan wabah ini.
“Kita juga berharap wabah pandemi covid 19 ini segera berlalu, sehingga semua kegiatan dan industri wisata di Kabupaten Lamandau dapat bangkit kembali,” katanya.
Diketahui, Festival Babukung terakhir digelar pada 11-13 Oktober 2019 lalu di kota Nanga Bulik, dan berhasil memukau ribuan pengunjung bahkan sejumlah turis mancanegara. Event Nasional yang digelar dalam tiga hari itu menampilkan berbagai kegiatan yang unik diantaranya karnaval topeng, tarian bukung, penampilan musik etnik, workshop topeng (luha) dan lainnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post