SAMPIT – Asap tebal dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin parah. Kualitas udara di Kota Sampit sudah masuk kategori berbahaya bagi manusia.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi mengimbau agar masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Kami imbau masyarakat kurangi dulu aktivitas di luar rumah saat kondisi udara di tempat kita tidak baik seperti sekarang,” kata Umar Kaderi, Minggu 1 Oktober 2023.
Terutama bagi kelompok rentan seperti bayi di bawah lima tahun (balita), ibu hamil, pra lansia usia 45-59 tahun, dan lansia berusia lebih dari 60 tahun. Berikutnya, Umar mengimbau agar warga memakai masker medis ketika berada di luar ruangan, serta menjalankan pola hidup sehat.
“Masyarakat harus menerapkan hidup sehat yakni cek kesehatan secara rutin, rajin berolahraga, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres serta mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” imbuhnya.
Diketahui berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mengalami peningkatan, berada diangka 31 7 meter kubik berdasarkan ukuran PM 2,5. Level tersebut menandakan kualitas udara di Kotim berbahaya. Artinya, tingkat kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan serius.
“Peningkatan kualitas udara naik lagi tadi pagi, biasanya memang merah tapi sekarang hitam. Kami juga berupaya agar karhutla di Kotim segera berakhir dengan upaya yang kami lakukan, tentunya dengan kerja sama dengan masyarakat Kotim,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Multazam K Anwar.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post