SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan pertemuan dengan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan membahas pengembangan Bandar Udara H. Asan Sampit. Salah satu pembahasan yang dibahas dalam pertemuan itu yaitu supaya bandara tersebut bisa dilandasi oleh pesawat berbadan besar atau Airbus.
“Kita perlu perpanjangan runway bandara yang ada, karena dari jumlah penduduk kita ini terbesar di Kalimantan Tengah (Kalteng). Selain itu banyak sekali investasi seperti perkebunan di wilayah ini. Sehingga banyaknya investasi masuk, dan ini sangat bergantung bagaimana kemajuan daerah itu investasi masuk itu bergantung dengan bagaimana transportasi baik darat laut dan udara di wilayah ini,” kata Bupati Kotim Halikinnor, Senin 29 Mei 2023.
Menurutnya dengan transportasi yang mendukung maka akan banyak investor masuk ke wilayah tersebut. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan atau mengembangkan H. Asan Sampit agar pesawat berbadan besar dapat mendarat di bandara itu.
“Contohnya beberapa waktu lalu pejabat negara batal datang ke Sampit karena pesawatnya tidak bisa langsung terbang ke sini, ini salah yang masih menjadi kendala,” ucapnya. Diketahui panjang runway eksisting atau panjang saat ini H. Asan Sampit yaitu 2.060 meter. Sehingga pesawat yang dapat mendarat hanya ukuran 27,050 meter jenis Wingspan ATR atau dengan ukuran 28,9 meter yaitu Wingspan B. 737-500.
Sedangkan untuk Airbus memiliki ukuran panjang pesawat 34,1 meter. Sehingga bandara yang ada belum dapat didarati jenis pesawat ini. “Lahan untuk perpanjang tidak menjadi kendala. Karena cukup dengan sekitar 200 meter sudah bisa didarati Airbus 320. Karena untuk Airbus itu memerlukan panjang 2.250 meter, sementara bandara kita sekarang ini sudah 2.060 meter, ” sebutnya.
Namun dijelaskan lagi, persyaratan untuk bisa didarati Airbus juga harus memiliki lebar runwaynya minimal 45 meter dan pada ujungnya atau training yaitu minimal 60-70 meter. Sementara lebar yang ada saat ini belum memenuhi.
“Nah ini nanti ganti rugi lahan, makanya kita nanti setelah ada kajian teknisnya dibuat oleh konsultan, mana lagi lahan-lahan yang belum kita ganti rugi ini akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga harapan kita dalam waktu dekat perpanjangan dua runwaynya sehingga bisa didarati pesawat Airbus. Dengan begitu perekonomian kita semakin meningkat kedepannya,” harapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post