SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya melakukan pencegahan agar tidak terjadi inflasi terhadap harga barang pangan di wilayah setempat. Salah satunya adalah dengan menggelar pasar penyeimbang yang digelar hingga Desember 2023.
“Pemerintah pusat itu menjaga stabilitas harga di masyarakat. Karena dibeberapa negara maju dan berkembang saat ini sudah terjadi inflasi yang sangat tinggi,” kata Kepala Bagian Ekonomi Setda Kotim, Bahalap, saat rapat pengendalian inflasi secara virtual dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin 6 Maret 2023.
Sebab itu pemerintah diminta mengendalikan inflasi. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah melaksanakan pasar penyeimbang. “Di Sampit itu dilakukan secara rutin, seminggu tiga kali. Tentunya bekerjasama dengan Bulog Sampit sebagai pemasok,” ucapnya.
Dijelaskan, yang dijual ada barang yang mengalami kenaikan harga dan memicu inflasi, seperti yang terjadi pada Februari 2023, beras dan minyak goreng. “Semua ini dilakukan agar masyarakat bisa membelinya, sesuai HET di Kotim,” ungkap Bahalap.
Berdasarkan data yang diperlihatkan oleh Kemendagri saat vicon, 100 lebih kabupaten di Indonesia dinilai tidak melakukan upaya pengendalian inflasi. Yang ada di Kalimantan Tengah (Kalteng) yaitu Murung Raya, Seruyan dan Kapuas.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=106879 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post