SAMPIT – Mencuat kembali kabar dugaan pencemaran sungai akibat melubernya limbah sawit dari PT Karunia Kencana Permai Sejati 3 (KKPS 3) anak perusahaan Wilmar Group membuat pihak perusahaan akhirnya angkat bicara.
Melalui Humasnya yakni Rahmat membantah atas dugaan tersebut, terutama yang dituangkan dalam surat warga Desa Hanjalipan yang menuding limbah sawit masuk ke sungai lais dan menuju aliran sungai mentaya.
“Surat dari Kepala Desa Hanjalipan memang masuk dan sudah kita terima. Saat ini kita sedang menjadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan warga setempat, kemungkinan dalam minggu ini juga,” kata Rahmat, Rabu 11 Januari 2023. Sementara itu atas tuduhan tersebut menurutnya, adanya kebocoran tanggul, sebenarnya tidak ada yang mana kejadian itu, 28 Desember 2022 lalu.
“Kami sesegera mungkin menghubungi DLH saat mengetahui adanya kebocoran, hal itu kami lakukan sesuai dengan SOP perusahaan kepada dinas terkait. Selang satu hari, DLH sudah datang yakni tanggal 29 Desember 2022, investigasi dilakukan dan tidak ada tanggul bocor,” jelasnya. Sebenarnya kata Rahmat, yang ada hanya pipa pecah di aliran limbah sawit milik perusahaan yaitu dari kolam pabrik yang sudah melalui proses treatmen.
“Kebetulan ada pecah, sehingga meluber sedikit, namun tidak sampai ke sungai, melubernya masih di dalam parit HGU perusahaan dan sudah dibendung untuk meminimalisir pencemaran. Jadi tidak sampai mengalir ke sungai seperti yang di surat warga itu,” tegasnya. Sementara untuk hasil tes lab, dia mengakui sampai saat ini memang belum keluar dan belum ada disampaikan oleh pihak DLH setempat.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=102120 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post