SAMPIT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) telah mengambil langkah untuk pengendalian inflasi jangka panjang untuk wilayah setempat. Salah satunya menjalin kerjasama dengan wilayah Jawa Timur (Jatim).
“Pengendalian inflasi jangka pendek sudah kami lakukan, yaitu dengan pasar penyeimbang yang hampir tiga kali dalam seminggu kita gelar dan pasar murah,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kotim Zulhaidir.
Ini ia ungkapkan saat kegiatan Matching Business yang dihadiri sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh camat di Kotim. Kegiatan yang juga diiringi dengan pameran pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM) itu digelar di sebuah gedung di Jalan Kapten Mulyono, Sampit.
Lanjut Zulhaidir, untuk mengantisipasi terjadinya inflasi kembali di Kotim, pihaknya telah melakukan antisipasi jangka panjang. Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan kerjasama dengan daerah lain yang dinilai sanggup memasok barang yang biasanya menjadi pemicu inflasi.
“Harusnya hari ini kami menandatangani beberapa kerjasama dengan kabupaten lain khususnya dari Jawa Timur. Tapi karena ada beberapa hal, mereka belum bisa hadir ke sini,” sampainya.
Disebutnya, Daerah Ponorogo yang telah siap memasok daging beku, beras dan bawang. Mereka juga telah melakukan pengecekan harga di wilayah Kotim. Selain itu, Kabupaten Blitar juga siap untuk memasok telur, karena diketahui wilayah tersebut daerah dengan penghasil telur.
“Pemda akan bantu ongkos transportasinya supaya harga yang di Kotim tetap sama dengan yang di sana. Sehingga harga barang di wilayah kita tidak melonjak yang dapat menyebabkan inflasi,” ucapnya.
Sementara untuk inflasi di Kotim bulan ini hanya 0.08 persen. Artinya tingkat inflasi di wilayah Kotim sudah terkendali. Itu terjadinya karena adanya pasar murah yang terus digencarkan oleh pihaknya.
“Jumat kami akan ke Kecamatan Kota Besi untuk pasar murah, berikutnya Minggu kedepannya sampai tanggal 20 nanti kita akan hamburkan di Kecamatan Baamang. Itu dapat 15 ribu paket dan mungkin sekitar 20 ribu paket untuk Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Karena kita menghitung dari porsi jumlah penduduknya,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post