SAMPIT – Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terjadi penurunan dari 2021 ke 2022, hal ini tentu tidak lepas dari upaya pemerintah daerah yang memfokuskan pada penanganan kasus ini.
“Pada 2021 jumlah orang dengan HIV Positif untuk Perempuan 18 orang dan Laki-laki 26 orang dengan total 44 orang, dan Kelompok beresiko 44 orang. Sementara orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang masih terapi antiretroviral (ART) sampai dengan Desember 2021, 166 orang (161 dewasa, 5 anak),” sebut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Umar Kaderi, Senin 5 Desember 2022.
Sementara ujarnya, pada tahun 2022 untuk jumlah orang dengan HIV Positif untuk Perempuan 16 orang dan Laki-laki 23 orang dengan Total 39 orang serta Kelompok beresiko 39 orang. Kemudian untuk ODHA yang masih terapi antiretroviral (ART) sampai dengan Oktober 2022 183 orang (176 dewasa, 7 anak).
“Meski demikian, HIV/AIDS ini tidak mudah menular, sehingga diharapkan agar mereka jangan dikucilkan. Mereka memiliki hak yang sama dengan orang lain dalam kehidupannya,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, sebagai salah satu langkah Pemkab Kotim dalam memutus rantai penularan HIV/AIDS saat ini disebutkan ada 3 fasilitas kesehatan yang diusulkan sebagai klinik perawatan, pengaduan dan pengobatan (PDP) HIV/AIDS. Saat ini satu-satunya fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan penanganan HIV/AIDS di Sampit dan wilayah terdekat dengan Kotim adalah RSUD Murjani Sampit.
“Adapun 3 fasilitas kesehatan ini Rumah Sakit Pratama Parenggean, Puskesmas Baamang 2 dan Puskesmas Ketapang 1. Semuanya dipilih berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang dianggap sudah memadai atau memenuhi syarat sebagai klinik PDP,” jelasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post