SAMPIT – Saat ini perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat diperhatikan oleh pemerintah, termasuk di KabupateN Kotawaringin Timur (Kotim) yang memiliki puluhan ribu UMKM dengan berbagai jenis produk.
“Dari data yang ada di Dinas Koperasi dan UMKM Kotim, ada sebanyak 32.470 UMKM yang aktif. Belum lagi UMKM yang belum terdata juga masih banyak, yaitu mereka-mereka yang belum melaporkan usahanya,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Rusmiati, Jumat 18 November 2022.
Pihaknya akan berupaya untuk melaporkan kepada Bupati Kotim Halikinnor, agar membuat kebijakan terkait pembinaan UMKM yang ada di Kotim. Sehingga ketika ada kendala dalam pengembangan usaha, bisa dibantu pemerintah.
“Akan saya sampaikan kepada Bupati dan mencari solusi terbaik bagaimana caranya untuk bisa mempertahankan UMKM di Kotim ini. Mungkin ada kebijakan dari beliau untuk membantu UMKM, misal dengan memberikan bantuan,” ungkapnya.
Terlebih ujarnya, diketahui bahwa banyak pelaku UMKM di daerah ini yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan modal, sehingga usaha mereka sulit untuk berkembang, serta kesulitan dalam hal memasarkan produk.
“Apalagi seperti yang kita ketahui bahwa bisnis UMKM menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Bahkan informasi dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), banyak terdapat laporan dari pelaku UMKM yang terkena dampak pandemi. Sehingga selain memerlukan bekal ilmu pengetahuan, mereka juga memerlukan modal,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post