SAMPIT – Pemadaman listrik yang terjadi selama dua hari di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Kejadian seperti ini diharapkan tidak terjadi lagi.
“Kita ketahui ada permasalahan teknis di salah satu sutet di Kabupaten Katingan. Karena memang listrik kita pasokannya dari arah sana, jadi terganggu. Dan harapan saya kedepan, paling tidak PLN sebagai pihak yang bertanggungjawab dan menangani bidang itu supaya antisipasi dari awal,” kata Bupati Kotim, Halikinnor, Jumat 14 Oktober 2022.
Tidak hanya aktivitas masyarakat, sejumlah instansi yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat juga terganggu seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mentaya Sampit.
“PDAM tidak dapat beroperasi. Selain listrik, masyarakat juga kesulitan mencari air bersih. Selain itu, berdasarkan laporan dari RSUD dr Murjani Sampit, mereka dalam satu jam harus menghabiskan 250 liter bahan bakar untuk menyalakan genset, kalau tidak, kasihan pasien. Apalagi saat operasi, tidak boleh ada hambatan, karena taruhannya nyawa,” terang Halikin.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post