SAMPIT – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Alang Ariyanto mengakui, di Kota Sampit memang selalu kekurangan gas LPG 3 kg atau gas melon lantaran masih memasok di enam kecamatan yang saat ini belum dapat bagian penyaluran gas tersebut.
Menurutnya, enam kecamatan tersebut belum mendapatkan bagian lantaran belum sedia kota atau belum di konfersi dari minyak tanah ke LPG. Namun saat ini sudah di usulkan ke kementrian SDM dan melalui BPH Migas.
“Ini masih proses di pusat, sudah berapa kali Bupati juga di undang rapat. Kita berharap tahun depan itu sudah disetujui dan program kota yakni kompor listrik dari pemerintah bisa dilaksanakan. Karena kita tidak tahu kebijakan pemerintah bagaimana setelah terjadi kenaikan BBM ini,” ujarnya, Jumat 23 September 2022.
Tambahnya, sementara ini enam kecamatan tersebut karena tidak mendapatkan distribusi gas melon sehingga mereka mengambil dari kecamatan terdekat yakni 11 kecamatan di Kotim lainnya.
“Makanya kadang-kadang di Kota ini selalu kurang, karena kita pasok kesana. Enam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Kota Besi, Telawang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Telaga Antang dan Antang Kalang,” sebutnya.
Menurutnya, kekurangan itu selama ini masih bisa tertutupi dengan membagi jatah dari kecamatan lainnya sehingga enam kecamatan tersebut juga bisa menggunakan gas LPG.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post