SAMPIT – Sejumlah tarian kreasi daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ditampilkan pada lomba tari dan topeng tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, di halaman Museum Kayu Sampit, Rabu 24 Agustus 2022.
“Lomba tari dan topeng ini masih dalam rangkaian kegiatan publik culture. Dan ini untuk mengapresiasi masyarakat yang mencintai budaya dan museum,” kata Ketua Panitia, Muhammad Yusdiannur.
Selain itu, ini juga upaya pihaknya dalam membangkitkan kembali kesenian daerah terutama pada jiwa milenial. Karena sekarang ini, sebagian besar dari mereka lebih modernisasi. Sehingga ini juga bisa untuk melestarikan budaya daerah.
“Sementara untuk pesertanya dari 15 kelompok, 13 kelompok tari yang masuk final tapi yang tampil hanya 12 kelompok. Satunya belum siap. Mudahan kegiatan ini akan bisa dilaksanakan tahun depan, sehingga kearifan lokal dapat terjaga,” ucapnya.
Sedangkan salah satu peserta Indiri Dwi Irawati merasa senang dengan kegiatan yang digelar oleh Disbudpar tersebut. “Ini salah satu sebagai wadah untuk kami yang memang mencintai kesenian daerah,” ungkapnya.
Dia dan temannya pada kesempatan itu menampilkan tarian limebang yaitu tentang lima warna sakral di Kotim yaitu merah, hijau, hitam, putih dan kuning yang harus dijaga. “Untuk mengikuti lomba ini, kami mempersiapkan selama dua minggu. Kami harap bisa meraih juara umum,” harapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post