SAMPIT – Berseraknya sampah plastik di Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) HARATI yang menjadi sorotan warganet disebabkan adanya keterlambatan dari truk pengangkut Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
“Kami selaku penyelenggara UMKM Bazar HARATI memohon maaf atas ketidaknyamanannya, mungkin keterlambatan kami dalam membersihkan lokasi bazar,” kata Rahmat Kotim selaku Ketua Bazar UMKM HARATI saat dikonfirmasi, Minggu 19 Juni 2022.
Dijelaskannya, sampah plastik sisa pengunjung itu biasanya dibersihkan malam hari setelah kegiatan sepi oleh petugas kebersihan sebanyak 5 orang yang memang khusus untuk membersihkan sampah pada bazar tersebut.
Namun untuk malam tadi tidak seperti biasanya lantaran contener untuk tempat sampah penuh dan adanya keterlambatan pengangkutan sampah oleh petugas yang bertanggungjawab. Sehingga jika langsung dibersihkan tidak ada tempat untuk menyimpan sampah tersebut. Sehingga sampah sempat terlihat berserakan.
“Tapi setelah truk ada yang kosong pagi tadi langsung dibersihkan dan sekarang di lapangan sudah bersih. Terkait kebersihan ini selain kami bekerjasama dengan masyarakat sekitar juga telah bersurat ke dinas terkait untuk pengangkutannya. Karena kalau tidak begitu sampah akan membludak lantaran pengunjung sangat banyak,” jelasnya.
Bercermin dari itu, pihaknya akan menyediakan tempat atau tong untuk membuang sampah di sejumlah titik pada bazar itu. Dengan harapan masyarakat atau pengunjung dapat bekerjasama dapat membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan sebelum diangkut oleh petugas DLH.
“Kami akan meletakkan tong sampah di lima titik. Jadi kami harap pengunjung tidak lagi membuang sampah sembarangan karena sudah kami sediakan tempatnya. Kebersihan ini harus kita jaga bersama,” imbuhnya.
Bazar UMKM HARATI yang dibuka sejak empat hari lalu itu diisi dengan 70 stand untuk pelaku usaha dan 50 untuk pedagang kaki lima. Dan sekitar 25 pedagang berasal dari luar kota. Sementara harga sewa stand yang dibandrol untuk tenda ukuran 4×4 dipatok Rp 2 juta dan ukuran 5×5 dibandrol dengan harga Rp5 juta.
“Untuk penutupan direncanakan kemarin tanggal 23 nanti, tapi itu hari malam Jumat. Jadi bisa diundur dan kami sudah koordinasikan dengan Pak Bupati, beliau mengizinkan asal bisa menjaga kondusifitas kegiatan. Tapi sejauh ini Alhamdulillah aman saja dan kemungkinan besar bisa diundur,” ungkapnya.
Sebelumnya, lokasi Bazar UMKM mengalami becek karena hujan deras. Rahmat sendiri menjelaskan bahwa kondisi demikian tidak bisa dihindari karena hujan dan banyaknya pengunjung.
Untuk itu dia mengharapkan untuk kedepannya pelaksanaan ini semoga lebih baik lagi. “Untuk tempat kegiatan yang dilaksanakan saat ini memang tidak strategis dan kedepan kami akan mengusahakan tempat yang representatif, sehingga dapat membangkitkan perekonomian masyarakat setelah pandemik,” pungkasnya.
(dev/gus/matakalteng.com)
Discussion about this post