SAMPIT – Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diharapkan mampu mengikuti perubahan pola konsumsi masyarakat yang terjadi pada saat pandemi Covid-19 di mulai di daerah ini.
Seperti diketahui kata Bupati Kotim Halikinnor melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), bahwa krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap kelangsungan UMKM. Di saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online.
“Pelaku UMKM pasti kesulitan dalam mencapai target yang harus dicapai saat perekonomian terganggu. Perubahan pola tersebut, seyogyanya diikuti pelaku usaha agar dapat bertahan, serta bisa berkembang dan mampu kembali normal. Pasalnya jika hanya berdiam diri dengan cara lama, maka akan tergerus oleh usaha lainnya,”ungkap Wim, Sabtu 18 Juni 2022.
Di masa pandemi Covid-19 ini lanjutnya, tidak dapat dipungkiri mengakibatkan seluruh aktivitas masyarakat mengalami perubahan, mulai dari anjuran untuk beraktivitas di rumah hingga aktivitas yang harus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penularan.
“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan Covid-19, kondisi pandemi ini harus kita hadapi dengan melakukan aktivitas yang selalu menerapkan Prokes serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Dampak yang dirasakan sebagaimana kita maklumi bahwa hingga saat ini kita berupaya untuk melakukan pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Oleh karena itu kata Wim, selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk kebangkitan para pelaku UMKM, mereka juga harus mempunya upaya sendiri agar tidak ketinggalan perkembangan jaman yang semakin maju. Pemerintah hanyar mampu mamfasilitasindan memberikan wadah untuk promosi, selebihnya harus ada usaha dari para pelaku UMKM sendiri agar produknya laris manis, entah itu produk olahan makanan maupun produk lainnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post