SAMPIT – Kebocoran pipa PDAM di wilayah Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur (Kotim) tepatnya di RT 05/RW 02 terus dikeluhkan masyarakat setempat. Pasalnya sudah lebih dari 6 bulan kebocoran pipa tersebut tidak kunjung diperbaiki.
Salah seorang warga setempat, Alba mengatakan, kebocoran pipa ada di 2 titik lokasi. Bahkan kebocoran itu tepat berada di ruas jalan umum, sehingga tidak hanya merugikan masyarakat karena air yang mengalir ke rumah menjadi lebih sedikit, namun juga mengganggu pengguna jalan yang melintas.
“Sudah 6 bulan terakhir ini dibiarkan. Selain kami memang merasa dirugikan karena airnya kurang deras mengalir. Dampaknya terhadap infrastruktur jalan jadi rusak. Sudah sering kami melaporkan kebocoran ini, tapi belum ada respon sampai sekarang,” ujar Alba, Minggu 24 April 2022.
Padahal lanjutnya, lokasi pipa yang bocor itu merupakan akses jalan yang sering digunakan para petugas PDAM untuk melakukan pengecekkan KwH di rumah warga. Sehingga tidak mungkin petugas tidak mengetahui terkait kebocoran tersebut, apalagi sampai membanjiri jalan.
“Masa acuh begitu saja. Kalau dibiarkan terus menerus, perusahaan daerah kan bisa rugi karena secara kalkulasi berpengaruh terhadap biaya operasional. Percuma tiap hari mengisi air di penampungan sementara banyak pipa yang bocor,” tegasnya.
Sebenarnya tambah Alba, tidak hanya 2 titik itu aja pipa PDAM yang bocor yang mengakibatkan ruas jalan rusak. Tapi Masih banyak lagi di tempat lain di Kota Besi ini. Namun ia mengaku tidak mengetahui apakah ada pemantauan atau tidak dari pihak atasan PDAM.
“Kalau benar-benar di cek, dalam satu RT itu saja bisa sampai 3 hingga 4 titik pipa bocor. Sementara yang di RT 05 ini yang bocor tepatnya di Jalan Sepakat dan Jalan Hasupa. Semoga ini menjadi perhatian pemerintah khususnya petugas yang bersangkutan,” pungkasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post