SAMPIT – Kementrian Pertanian (Kementan) gelar pasar pangan murah (GPM) di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jumat 22 April 2022. Penanggungmawab Ketersediaan Bahan Pangan Kementan untuk wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) Inti Pertiwi Nashwari mengatakan, ini digelar berdasarkan data yang dimiliki pihaknya yakni stok beras Kotim rendah.
“Kotim merupakan daerah pertama di Kalimantan Tengah untuk digelar GPM karena wilayahnya yang strategis. Dan berdasarkan data pantauan kemarin ada sedikit stok beras rendah, makanya Kotim terpilih untuk diadakan GPM,” katanya saat ditemui pada kegiatan GPM di Taman Kota Sampit.
Sehingga GPM ini untuk memastikan ketersediaan pangan pokok menjelang Lebaran cukup di seluruh wilayah. Sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan harus memperluas jangkauan masyarakat terhadap pangan terutama pangan pokok.
“Tapi kami buktikan itu tidak masalah. Mungkin waktu pemantauan stok beras banyak keluar. Semua aman. Jadi GPM ini tujuan sekarang untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan dengan harga lebih murah dibandingkan pasar. Karena kita tahu, mendekati Lebaran ini kebutuhan masyarakat pasti meningkat,” ujarnya.
Tujuan lain dari GPM yaitu mengembalikan tatanan perekonomian yang sempat tidak bagus akibat kelangkaan hingga tingginya harga minyak goreng. Pada pasar murah itu, minyak goreng kemasan sederhana dijual dengan harga Rp20 ribu per liter yang biasanya dibandrol dengan harga Rp 22-24 ribu di pasar. Sedangkan untuk minyak goreng curah per liter nya dikenakan harga Rp 14 ribu. “Minyak goreng curah kami datangkan langsung dengan tangkinya tidak seperti daerah lainnya,” imbuhnya.
Bahan pangan lainnya yang tersedia telur dengan harga Rp 40 ribu, di pasar yaitu Rp 50 ribu per tray, tepung terigu Rp 11 ribu per kilogram biasanya Rp 12-13 ribu, gula pasir Rp 13 ribu, harga biasanya Rp 15-16 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 30 ribu per kilogram. “Kami mendatangkan langsung produsernya kesini, makanya harga bisa lebih murah. Bukan murah karena adanya subsidi harga dari pemerintah,” ucapnya.
Sementara Bupati Kotim Halikinnor menyambut baik program dari Kementan tersebut. Pasalnya itu dapat membantu meringankan beban masyarakat yang ada di wilayahnya yang saat ini tengah memerlukan. “Terimakasih kepada pak Menteri, tolong sampaikan kalau bisa kegiatan semacam ini digelar tiga bulan sekali, agar masyarakat bisa menikmati bahan pangan murah namun berkualitas,” sampainya.
Sementara terkait beras yang dinilai sedikit ketersediaannya, ia mengungkapkan Kotim merupakan salah satu daerah penghasil beras. Sehingga dipastikan ketersediaan beras berlimpah. “Kotim ini penghasil beras, kita juga beras sendiri yaitu Siam Epang, itu dari sini. Jadi kalau untuk beras insyaallah kita aman. Kalau untuk lainnya memang kita tergantung dari daerah lain, tapi sejauh ini juga aman sekalipun ada kenaikan harga namun tidak signifikan,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=75816 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post