SAMPIT – Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Kotawaringin Timur (Kotim) Diana Setiawan siap dipanggil untuk klarifikasi terkait dugaan pelecehan atas nama dirinya terhadap lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat yang beredar dalam rekaman video.
“Saya tidak masalah kalau diundang, karena saya memang tidak ada memojokkan DPRD. Saya juga tidak ada berkata kotor. Video itu sudah dipotong-potong, seakan-akan saya menyerang dewan,” kata Diana Setiawan, Jumat 15 April 2022.
Lantaran dirinya merasa benar, iapun berani bertanggungjawab dengan apa yang diungkapkan pada waktu rapat di wilayah Kecamatan Antang Kalang dan didengarkan oleh warga setempat yang menghadiri kegiatan tersebut.
“Saya bertanggungjawab atas perkataan saya. Namun saya tidak ada melecehkan lembaga DPRD Kotim. Saya duga video yang beredar tersebut juga sudah di potong-potong,” tegasnya.
Dijelaskan pula olehnya, rapat tersebut membahas program pemerintah Kotim yaitu listrik masuk desa, jalan tembus desa, dan plasma 20% untuk masyarakat di Desa Tumbang Ramei,. Namun, masyarakat menolak program tersebut seperti listrik masuk desa lantaran harus menghibahkan tanahnya untuk jalan tembus antar desa.
Sehingga, dia menerangkan kepada masyarakat setempat, jika tidak menerima program tersebut, maka yang rugi masyarakat sendiri bukan perusahaan.
“Saya juga bilang kepada Kepala Desa, harus berkoordinasi dengan Bupati dan Camat, karena mereka atasan dari Kepala Desa. Bukan dengan anggota dewan, karena yang dikoordinasikan berkaitan dengan urusan pemerintahan. Dan yang dilakukan adalah kepentingan masyarakat, jadi tidak perlu di RDP kan. Itu yang saya sampaikan di rapat, bukan seperti di video yang tersebar. Saya tidak masalah kalau memang disuruh klarifikasi,” tegasnya.
(dev/matakalteng.com)
Dapatkan konten "Asisten I Setda Kotim Siap Dipanggil DPRD Terkait Dugaan Pelecehan" dengan mengirim permintaan melalui email konten@matakalteng.co.id
Discussion about this post