SAMPIT – Kegiatan Lokakarya Pendidikan Guru Penggerak terus dilakukan, bahkan saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah mencapai angkatan ke 4, Lokakarya 3.
Dalam lokakarya kali ini, sebanyak 30 calon guru penggerak dinyatakan lolos, meski ada beberapa guru yang dinyatakan gugur.
“Saya mengucapkan selamat kepada 30 calon guru penggerak di tahap 4 ini, tidak mudah sampai tahap ini. Meski ada beberapa yang gugur di jalan meski sudah berupaya, semoga bisa mengikuti kembali di kesempatan berikutnya,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Susilawati, Rabu 16 Maret 2022.
Lanjutnya, selama 9 bulan mengikuti lokakarya bukanlah hal mudah. Bahkan ia sudah mendampingi calon guru penggerak sejak ingin masuk mendaftar jadi guru penggerak hingga sekarang terasa begitu banyak perubahan.
“Namun masih ada kepala sekolah yang susah memahami ini, makanya hal ini pula yang menjadi salah satu tantangan guru penggerak. Kepala sekolah harus masuk lingkaran guru penggerak. Suka tidak suka harus bisa,” tegasnya.
Yang belum masuk atau lulus diharapkan tidak berkecil hati, namun menjadikan hal ini sebagai motivasi kedepannya agar bersama-sama memajukan dunia pendidikan khususnya di Kotim.
Karena sesuai amanat Undang-Undang, permendikbud nomor 20 tahun 2021 calon pengawas tidak lagi lewat seleksi dinas. Selain bersertifikat pengawas harus juga memiliki sertifikat guru penggerak ujarnya.
Menurutnya, saat ini seorang guru tidak akan bisa menjadi kepala sekolah atau calon kepala sekolah jika tidak memiliki hal tersebut.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post