SAMPIT – Sejak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menutup lokalisasi yang berada di Jalan Sudirman Kilometer 12, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, membuat warga yang tinggal di RT 08, RW 03 berkurang hingga 60 persen.
Warga yang tinggal di wilayah eks lokalisasi itu sebagian besar telah kembali ke wilayah asalnya, sehingga menjadikan tempat tersebut seperti perkampungan yang telah mati. Ketua RT 08, Markaban menyebutkan, pada saat lokalisasi prostitusi ini beroperasi, jumlah yang tinggal ada sebanyak 78 KK, namun sekarang hanya tersisa sekitar 30 KK. “Hampir 60 persen berkurang warganya. Dan yang tersisa itu merupakan penduduk asli sini,” sebutnya, Selasa, 11 Januari 2022.
Selain berdampak pada jumlah warga, penutupan lokalisasi ini juga mengakibatkan warga asli kehilangan mata pencahariannya, sehingga saat ini warga harus beralih profesi sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. “Mereka sekarang jadi petani, disini ada dua kelompok tani yang dibina oleh Kelurahan maupun Dinas Pertanian,” sebut Markaban.
Tidak disangka-sangka, hasil pertanian di daerah tersebut sangat menjanjikan. Produksi dari 5 hektar lahan yang ditanami cabai, tomat dan melon mencapai belasan ton. “Hasil tani dari 7 ribu tanaman disini dapat mencapai 12 ton, yang keuntungan bisa mencapai Rp 90 juta. Makanya kebanyakan warga disini sekarang memilih bertani,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post