SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dibuat sedikit pusing, pasalnya ditahun ini pihaknya menghadapi tiga bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rihel mengatakan tiga bencana yang dihadapi itu adalah dua bencana alam dan satu non alam. “Banjir terjadi hingga dua tahap, kemudian Pandemi Covid-19 dan di Kotim juga dilanda bencana kebakaran hutan dan lahan,” katanya, Selasa 26 Oktober 2021.
Dikatakannya, meski sering diguyur hujan namun di Kotim juga masih ditemui sejumlah titik panas di sejumlah Kecamatan. Tidak hanya itu, ada beberapa Kecamatan yang telah terjadi kebakaran hutan dan lahan, seperti Kecamatan di Baamang dan Mentawa Baru Ketapang (MBK).
Sejak awal Januari 2021 sampai 1 Oktober 2021 ada sebanyak 42 kali terjadi kebakaran hutan dan lahan, sementara untuk luasnya sekitar 48,38 hektar. “Kemarin ada ditemukan 13 titik panas, tapi sekarang sudah bertambah menjadi 6 titik yaitu di Kecamatan Antang Kalang 1, Bukit Santuai 3 dan Mentaya Hulu 1,” sebutnya.
Meski menghadapi tiga bencana sekaligus di tahun 2021, pemerintah daerah setempat terus mendukung untuk penanganan itu dangan menyediakan anggaran yang diperlukan. Sehingga pencegahan setidaknya dapat dilaksanakan dan bantuan dapat diberikan terhadap korban bencana seperti banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di 17 Kecamatan di Kotim. “Anggaran untuk kebencanaan itu sifatnya dari BTT Pemda, kalau kurang bisa diusulkan walaupun tidak semuanya tercover karena kami ingat anggaran saat ini terbatas,” jelas Rihel.
Sementara untuk pandemi Covid-19 saat ini di Kotim telah terjadi tren penurunan kasus terkonfirmasi dan jumlah pasien rawat. Sehingga membawa Kotim berada pada PPKM level 2. Sedangkan untuk wilayah yang terdampak banjir saat ini sudah tidak ada lagi. “Tapi kami terus siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, tapi semoga tidak ada. Dan pandemi ini juga cepat berlalu,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post