SAMPIT – Sejumlah titik panas atau hot spot di beberapa bagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sempat terpantau. Namun hari ini (Sabtu, 23 Oktober 2021) sumber api yang kerap kali menyebabkan kebakaran hutan dan lahan itu sudah tidak ada lagi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara H Asan Sampit, Musuhanaya mengatakan, dari tiga Kabupaten yang pihaknya awasi hanya di Kabupaten Katingan yang terdapat titik panas, yakni berjumlah satu. “Meski demikian, dari informasi per-awan-an citra satelit cuaca, hari ini di Kotim tidak ditemukan adanya pertumbuhan awan hujan. Sehingga kemungkinan munculnya titik panas masih bisa terjadi,” kata Musuhanaya, Sabtu 23 Oktober 2021.
Namun dari perkiraan curah hujan selama 24 jam sejak 23-24 Oktober 2021 berdasarkan model weather research forecasting, akan ada hujan ringan. “Sementara untuk ketinggian gelombang pada jam 1 siang ini mencapai 0,1 hingga 0,75 meter dan begitu juga pada pukul 7 malam nanti. Diharapkan masyarakat yang ingin berlayar selalu memperhatikan prakiraan tinggi gelombang sesuai kemampuan perahu yang digunakan,” tegasnya.
Dirinya juga mengingatkan agar para nelayan memperhatikan arah angin, dimana berdasarkan pantauan dari data Satelit Himawari, arah angin pada 23 Oktober 2021 ini bertiup dari Timur hingga Selatan menuju Utara.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post